Wartawan Amerika Duga Sri Sultan HB IX Komunikasi dengan Nyi Rara Kidul, 'Ramalan Persekutuan'
Peristiwa itu terjadi sekira 66 tahun lalu, saat Sri Sultan Hamengku Buwono IX berada di atas kapal perusak ALRI Gadjah Mada, di Laut Jawa.
“Saat-saat yang penuh bahaya dan kesukaran berada di depan kita,” ujar Sultan HB IX, seperti terulis dalam buku bertajuk Tahta Untuk Rakyat Celah-Celah Kehidupan Sultan Hamengku Buwono IX.
Yang dimaksud Sultan adalah tidak lama lagi akan terjadi “persekutuan” dengan PKI.
"Persekutuan" itu menurut Sultan merupakan pertanda bencana bagi Indonesia.
Sebagai salah satu tokoh yang berperan dalam penumpasan pemberontakan PKI di Madiun (1948), Sultan HB IX jelas-jelas menentang PKI.

Maka ketika Mayjen Soeharto sebagai Pangkostrad berinisiatif melakukan penumpasan G30S PKI, Sultan HB IX termasuk yang turut memberi dukungan.
Apalagi baik Soeharto dan Sultan HB IX sudah sering bertemu di Keraton Yogyakarta dalam rangka mengkoordinir Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta dan kemudian berhasil secara gemilang.
Ketika Presiden Soeharto menjadi Presiden RI yang ke-2, Sultan HB IX pun dengan senang hati menjabat Wakil Presiden (1973-1978).
Niat Sultan HB IX itu adalah sebagai wujud dukungan penuh kepada Soeharto yang sudah sangat dikenalnya dan secara militer pernah sukses menumpas G30S/PKI. (intisari online)
TRIBUN JAMBI YOUTUBE:
Baca: Kisah Indonesia Keluar Dari IMF, Soekarno Gagah Berani Berpidato Go To Hell With Your Aid
Baca: Ibu Tien Marah Besar saat Tahu Soeharto Temui Istri Soekarno, Peristiwa 1965
Baca: Pria Bercelana Olahraga Kejar Truk RPKAD, Lerai Bentrokan Dua Pasukan Elite