Viral Postingan Ari Wibowo Kutip Kata-kata Ahok, 30 Menit Kemudian Banjir Komentar Netizen
Baru 30 menit aktor Ari Wibowo mengunggah status di Instagram mengutip kalimat warning/ peringatan Basuki Tjahaja Purnama.
@dcandrasSatu per satu terbukti...
@santiwong28Ternyata karma datang begitu cepat
@sitty2710Semakin terang menderang skrg ya. Marilah berbuat baik kpd sesama, jgn lah sesekali menzolimi org agar malapetaka tdk dtg kpd kita.
@artiabalianorang orang yg tidak bertanggungjawab berusaha menjungkirbalikkan Fakta. Semoga pak Ahok Sehat n Bahagia selalu. Tuhan Menyertaimu Pak Ahok.
@faradhita_27 : Perbuatan baik akan di balas baik pula perbuatan jahat akan berbalas juga jahat. Semoga Bapak Ahok selalu menjadi orang yang sabar dan tawakal. Orang baik selalu dalam perlindungan oleh Allah SWT. InshaAllah...

instagram.com/ariwibowo_official
Pengamatan TribunStyle.com, Ari Wibowo tidak menulis secara lugas, dalam kaitan dan momentum apakah dia mengunggah kalimat tegas Ahok saat persidangan kasus penistaan agama yang membuatnya divonis penjara 2 tahun.
Pengamatan TribunStyle.com, hingga Jumat siang 5 Oktober 2018 jam 15.50 postingan tersebut sudah dibanjiri 15.858 like dari para follower fans sang aktor.
Hingga kini mantan Gubernur Jakarta tersebut masih meringkuk di tahanan Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat. (TribunStyle.com/ Agung BS)
Sudjiwo Tedjo Beberkan Penelitian Doktor, 'Ahok Jatuh Bukan Karena Sentimen Agama'
Budayawan Sudjiwo Tedjo mengungkap hasil sebuah penelitian yang mengungkap bahwa jatuhnya Mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bukan karena sentimen agama.
Hal itu disampaikan oleh Sudjiwo Tedjo di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) Selasa (18/9/2018) malam.
"Dua minggu yang lalu saya baca artikel-nya Edward Ghani, direkomendari sama bekas menteri keuangan Chatib Basri, itu Ahok jatuh bukan karena sentimen agama, hasil penelitian," ujarnya dilansir dari tayangan ulangnya di YouTube Indonesia Lawyers Club tvOne, Rabu (19/8/2018).
"Tapi karena ada beberapa titik yang tidak mengalami keadilan," tambahnya.
Ia kemudian menjelaskan kalau penelitian yang ia baca itu merupakan tulisan di tingkat doktoral dari penulis yang kuliah ekonomi politik di London.