Mahfud MD Berbalik Soroti Kejanggalan Luka di Wajah Ratna Sarumpaet Usai Diskusi Dengan Dokter Bedah
Sempat kutuk pelaku dugaan penganiayaan kepada Ratna Sarumpaet Mahfud MD berbalik soroti luka di wajah Ratna
19. Rs. Limijati
20. Poliklinik BMS
21. Rs. Rotinsulu.
22. Puskesmas Nihil.
23. Rs. Melinda 2
Agung juga mengatakan tidak ada nama Ratna Sarumpaet dalam manifes penumpang pesawat di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat pada tanggal 21 September 2018 atau pada saat kejadian ibunda dari artis Atiqah Hasiholan tersebut dianiaya.
Baca: Ramalan Zodiak Rabu 3 Oktober 2018 - Gemini Waspada Masalah Pribadi, Leo Rentan Bad Mood
Baca: Update Terbaru CPNS 2018 - Pendaftaran CPNS di sscn.bkn.go.id Diperpanjang hingga 15 Oktober 2018
"Kami telah melaksanakan lidik dan koordinasi dengan pihak Bandara Husein Sastranegara Bandung," ujar Agung.
Jenderal bintang dua ini melakukan pengecekan terhadap sejumlah pihak, diantaranya Dan Sat Pom AU Mayor Pom Made Oka (Pengecekan Pos Induk, Pos 1, Pos 2, Pos 3 dan Pos 4), Koordinator AVSEC Agus Hidayat (Angkasa Pura), Urip Rahardjo (Office In Charge), seluruh sopir taksi dan sopir rental bandara, tukang parkir dan porter bandara.
Serta melakukan pengecekan terhadap semua manifest kedatangan penerbangan Garuda, Citilink, Nam Air, Xpres Air dan Air Asia.
Dari hasil pengecekan tersebut, ternyata diketahui bahwa nama yang bersangkutan tidak terdaftar dalam manifest kedatangan maupun keberangkatan.
"Dengan hasil tidak ada nama Ratna Sarumpaet dalam manifest keberangkatan dan kedatangan," pungkasnya.
Prabowo Gekar Konferensi Pers
Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto langsung bereaksi begitu mendengar kabar dugaan penganiayaan terhadap juru kampanyenya, Ratna Sarumpaet.
Begitu mendengar kabar tersebut dari Fadli Zon pada Senin malam, Prabowo langsung menemui Ratna Sarumpaet didampingi Amien Rais dan Fadli Zon keseokan harinya.
Prabowo mendengar langsung dari Ratna mengenai kronologis penganiayaan tersebut. Usai pertemuan, Prabowo langsung menggelar konferensi pers menyatakan sikapnya terkait penganiayaan tersebut di kediamannya, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018).
Didampingi sejumlah petinggi partai Gerindra yakni Fuad Bawazier dan Djoko Santoso, dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Prabowo Mengaku kaget begitu melihat foto dan mendengar kabar penganiayaan Ratna Sarumpaet.
"Kampanye damai menyongsong kita sangat kaget dan prihatin sangat kecewa bahwa telah terjadi suatu aksi kekerasan penganiayaan suatu pukulan yang kejam terhadap salah satu pimpinan dari pada badan pemenangan kampanye kita, yaitu Ratna sarumpaet," katanya.
Dalam pertemuannya dengan Ratna Sarumpaet, Prabowo mengaku melihat betul ada ketakutan dan trauma di wajah perempuan berusia 70 tahun tersebut. Bahkan, trauma yang didapat membuat Ratna enggan melaporkannya kepada Polisi.
Luka yang diderita Ratna Sarumpaet menunjukan adanya tindakan di luar kepatutan dan pelanggaran HAM.
"Bahkan menurut saya tindakan pengecut," katanya.
Sambil menggelangkan Kepala, Prabowo mengatakan tidak habis pikir ada orang yang tega menganiaya perempuan yang usianya sudah sepuh.
Apalagi, perempuan yang dianiaya adalah orang yang selama ini selalu vokal menyuarakan keadilan dan demokrasi.
"Kok dilakukan terhadap ibu-ibu, usia sudah 70, seorang perempuan 70 yang berjuang untuk orang miskin, keadilan, demokrasi, dan sikap ini adalah ancaman serius terhadap demokrasi, dan ini ironi sangat ironi, saya diberi hari ini adalah hari kekerasan internasional tapi saya harus sampaikan ini ke publik," katanya.
Oleh karena, itu menurut Prabowo, pihaknya akan menyikapi secara serius kejadian yang menimpa Ratna tersebut.
Bersama pimpinan parpol koalisi, ia berencana menemui Kapolri untuk meminta penjelasan mengenai penganiayaan tersebut.
Apalagi, menurut Prabowo kasus kekerasan bukan kali ini saja terjadi.
Sebelumnya ada kasus penyiraman air keras terhadap Penyidik KPK Novel Baswedan dan juga intimidasi terhadap pegiat gerakan #2019GantiPresiden Neno Warisman.
"Bersama tokoh Badan Pemenangan Nasional (BPN) saya berencana dalam waktu dekat untuk minta waktu hadap Kapolri dan pejabat lain untuk bicarakan masalah ini," pungkasnya.