Saat Gempa Terjadi, Bukannya Lari Anthonius Tetap Bantu Pesawat Take Off
Saat tengah bertugas di Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie, guncangan gempa Donggala pun menggoyang Palu.
TRIBUNJAMBI.COM - Guncangan gempa Donggala dan Palu, Jumat (28/9/2018) menelan korban.
Gempa berkekuatan 7,4 SR itu, satu di antaranya meregang nyawa Anthonius Gunawan Agung.
Anthonius Gunawan Agung adalah seorang petugas Air Traffic Controller (ATC).
Saat tengah bertugas di Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie, guncangan gempa Donggala pun menggoyang Palu.
Getaran yang ditimbulkan gempa, membuat petugas di Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie, Palu, berhamburan.
Mereka menyelamatkan diri dari dahsyatnya guncangan gempa.
Namun, Anthonius Gunawan Agung justru menahan diri dari guncangan gempa.
Anthonius Gunawan Agung tak buru-buru menyelamatkan diri.
Ia memilih menuntaskan pekerjaannya terlebih dahulu membantu pesawat take off dari bandara.
Setelah pekerjaannya tuntas, Athonius Gunawan Agung pun langsung angkat kaki dari menara pengatur lalu lintas udara.
Baca: Sepekan Lebih, Kepolisian Belum Tetapkan Satupun Tersangka Pembunuh Bobi
Baca: Ketika Perkataan Terakhir Ade Irma Suryani yang Tewas di Malam G30S PKI Buat Menangis Sang Kakak
Ia kemudian melompat dari lantai empat menara lalu lintas udara tersebut.
Namun, lompatannya itu justru berakhir mengenaskan.
Tubuh Anthonius Gunawan Agung mengalami patah tulang.
Ia sempat dilarikan ke rumah sakit menggunakan helikopter.
Namun, nyawa Anthonius Gunawan Agung pun melayang.
Ia meninggal dunia menjadi korban tragedi gempa Donggala dan Palu.
Tempat Anthonius Gunawan Agung bekerja pun mengalami kerusakan parah akibat gempa tersebut.
Kabin tower lantai 4 roboh hingga peralatan pun rusak.
Hal itulah yang menyebabkan aktivitas bandara sementara ini ditutup.
Baca: Brigjend Pol Syafril Nursal: Kerinci akan jadi Sekepal Tanah Surga
Baca: Hasil Semifinal Korea Open 2018, Tommy Sugiarto Tumbangkan Jonatan Christie
Di sisi lain, sang pilot yang membawa pesawat lepas landas atas bantuan Anthonius Gunawan Agung merasakan kesedihan.
Ia terkajut atas kabar meninggalnya rekan kerjanya itu.
Sang pilot merasa berterima kasih sekaligus meminta maaf kepada Anthonius Gunawan Agung.
"Oh Tuhan, ini beliau meninggal? Ya ampoon jadi netesin air mata. Last transmisision was ' Batik 6231 R/W 33 clear for take off' and i replied. Thank you for letting me take off. God be with you. So sad and so sorry," ujarnya, dikutip dari Tribun Timur.
Baca: Gempa Bumi Palu - Selebgram Nurrani Rekam Detik-detik Gempa yang Buat Dirinya Menangis
Baca: Hasil Semifinal Korea Open 2018, Tommy Sugiarto Tumbangkan Jonatan Christie
Setelah Gempa Donggala Terjadi Tsunami di Palu
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, setelah gempa Donggala kemudian terjadi tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.
Melalui keterangan pers yang disiarkan langsung Kompas TV, Dwikorita Karnawati mengatakan, kekuatan magnitudo gempa Donggala 7,7 SR diperbaharui menjadi 7,4 SR.
"Gempa bumi tersebut menimbulkan tsunami dengan level siaga, yaitu ketinggian lebih dari 0,5 meter hingga diperkirakan maksimum 3 meter," ujar Dwikorita Karnawati.
Tsunami di Donggala dan Palu terjadi pada pukul 17.22 WIB.
Sebelumnya, BMKG sudah mengeluarkan peringatan dini tsunami lima menit pasca guncangan gempa itu.
Dwikorita Karnawati mengaku, setelah itu pihaknya langsung memantau kenaikan muka air laut.
"Dari hasil pengamatan terlihat adanya kenaikan muka air laut setinggi 6 sentimeter dari Mamuju, pada 17.27 WIB," ujarnya.
Baca: Cinta Laura Tak Dapat Peran Nagini di Film Fantastic Beasts and Where to Find Them 2 Karena Ini
Baca: VIDEO: Pilot Batik Air Rekam Detik-detik Tsunami Terjang Kota Palu, Telat 30 Detik Gagal Berangkat
Selain itu, dari pantauan saksi mata di lapangan, terlihat ketinggian air laut mencapai 1,5 meter dari Pantai Palu.
Sejak tsunami itu menerjang Pantai Palu, BMKG pun memantau kenaikan air yang semakin surut.
Kemudian, Pada pukul 17.36, peringatan tsunami pun diakhiri BMKG.
Berikut ini video tsunami di Pantai Palu.
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM: