HUT TNI ke 73

Saat TNI Berambut Gondrong Kebingungan Bertemu Musuh dengan Gaya Rambut yang Sama

Sosok anggotan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di mata dunia sudah memiliki pakem yang sangat khas.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Garda Nasional
Tak ingin ditembak duluan, Mursihadi kemudian berhasil menembak mati Si Fretilin gondrong dalam kontak tembak yang berlangsung singkat 

Jadi lebih terlihat sebagai para milisi atau penduduk setempat, yang kebanyakan juga berpenampilan gondrong seperti itu.

13082018_tentara gondrong
13082018_tentara gondrong (wikipedia)

Jika dikelompokkan, ada tiga tampilan khas pasukan Indonesia saat bertugas di Timtim. Ketiga mode itu antara lain:

-Pertama : rapi dengan seragam lengkap.

-Kedua : rambut gondrong dan berseragam lengkap.

-Ketiga : rambut gondrong dengan pakaian kombinasi.

Pertama, rapi dengan berseragam lengkap. Biasanya, mereka adalah pasukan yang baru datang.

Atau kalau tidak, mereka akan kembali pulang ke markas. Prajurit yang baru saja diterjunkan biasanya masih membawa perlengkapan yang lengkap serta berpotongan rapi.

Demikian juga ketika mereka akan ditarik dari medan pertempuran. Mereka akan berusaha serapi mungkin, dengan potongan rapi, dan penampilan yang bersih.

Kedua, rambut gondrong dan berseragam lengkap. Setelah beberapa bulan penugasan di medan, rambut seorang prajurit akan tumbuh lebat.

Apalagi jika mereka berada di dalam hutan berbulan-bulan, dapat dipastikan rambut tumbuh dengan lebatnya. Demikian juga kumis, jenggot, serta jambang mereka.

Ketiga, rambut gondrong dengan pakaian kombinasi. Jika tidak sempat bercukur atau memotong kumis, maka para prajurit benar-benar berpenampilan tidak rapi.

Ditambah pakaian seragam yang tidak layak pakai, karena belum mendapat jatah seragam baru dari basis.

Akibatnya, banyak dari mereka yang mengenakan baju seragam dengan bawahan celana sipil, ataupun sebaliknya.

Jika benar-benar kehabisan seragam, mereka hanya mengenakan seragam sipil biasa.

Kadang pula ditemui prajurit dengan pakaian olahraga atau dengan kaos dengan mengenakan celana loreng.

Namun ada juga beberapa prajurit yang masih memiliki seragam bagus.

Mereka sengaja menyimpan, atau memakai seragam loreng hanya dalam kesempatan tertentu. Misalnya ketika ada kunjungan dari petinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved