Semakin Mencekam, Soeharto Perintahkan Kolonel Hebat Tumpas G30S/PKI dan Rebut Tempat Penting
Setelah G30S/PKI menculik para Jenderal TNI AD, suasana semakin mencekam. Soeharto kemudian memerintahkan untuk melakukan penumpasan terhadap PKI.
Pada pukul 11:00 siang hari itu, Sarwo Edhie tiba di markas Kostrad dan menerima perintah untuk merebut kembali gedung RRI dan telekomunikasi pada pukul 06:00 petang (batas waktu dimana pasukan tak dikenal diharapkan untuk menyerah).
Ketika pukul 06:00 petang tiba, Sarwo Edhie memerintahkan pasukannya untuk merebut kembali bangunan yang ditunjuk.
Hal ini dicapai tanpa banyak perlawanan, karena pasukan itu mundur ke Halim dan bangunan diambil alih pada pukul 06:30 petang.
Dengan situasi di Jakarta yang aman, mata Soeharto ternyata tertuju ke Pangkalan Udara Halim.
Pangkalan Udara adalah tempat para Jenderal yang diculik dan dibawa ke basis Angkatan Udara yang telah mendapat dukungan dari gerakan G30S.
Baca: Dapat Rp 1 Miliar di China Open 2018, Anthony Ginting Diingatkan Taufik Hidayat Soal Pertandingan
Baca: Ramalan Zodiak 24 September 2018, Aries Bersemangat, Aquarius Harus Jujur, Simak Prediksi Lainnya
Soeharto kemudian memerintahkan Sarwo Edhie untuk merebut kembali Pangkalan Udara.
Memulai serangan mereka pada pukul 2 dinihari pada 2 Oktober, Sarwo Edhie dan RPKAD mengambil alih Pangkalan Udara pada pukul 06:00 pagi.
TRIBUNJAMBI.COM DI INSTAGRAM: