Hari Kesaktian Pancasila
Cerita Mistis Asal Mula Sumur Lubang Buaya Tempat Dibuangnya Jasad Para Jenderal Korban G30S PKI
Nama Lubang Buaya sendiri berasal dari sebuah legenda yang menyatakan bahwa ada buaya-buaya putih di sungai
Dengan izin, Soeharto, yang saat itu berpangkat Panglima Kostrad, mereka melakukan pengangkatan ketujuh korban dari dalam sumur.
Enam anggota militer dan dua dokter ikut dalam proses pengangkatan tujuh mayat korban.
Mayat Kapten Pierre Tendean adalah yang pertama kali dikeluarkan.
Lalu disusul oleh keenam lainnya yaitu Jenderal Ahmad Yani, Letnan Jenderal Raden Suprapto, Letnan Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Letnan Jenderal Siswondo Parman, Mayor Jenderal Donald Isaac Pandjaitan, dan Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo.
Proses pengangkatan mayat ketujuh perwira TNI AD itu kurang lebih memakan waktu dua jam.
Baca: Mirip Ahok, Inilah Deretan Pemimpin yang Pernah Merasakan Dinginnya Penjara
Baca: Kisah Prajurit Kopassus Demi Menghormati Warga, Rela Tahan Nafas Minum Air Mengerikan Ini
Baca: Jadi Organisasi Teroris Berbahaya, Ternyata Begini Cara ISIS Kumpulkan Uang
Baca: Penampakan Rumah Mewah Sule yang Penuh Kenangan Dengan Lina, Usai Cerai Sule Curhat Seperti Ini
Setelah semuanya diangkat, semua korban dibawa ke RSPAD Gatot Subroto untuk dilakukan otopsi.
Dalam tubuh mereka ditemukan penganiayaan berat sebelum ditembak.
Kini, untuk menghormati ketujuh korban, pemerintah mendirikan Lapangan Peringatan Lubang Buaya yang berisi Monumen Pancasila Sakti, sebuah museum diorama, dan sumur tempat para korban dibuang.
Lalu menyebut ketujuh korban perwira tinggi TNI AD itu dengan sebutan Pahlawan Revolusi.