Pisau Komando 'Mengerikan' ini Jadi Identitas Kopassus, Pasukan Khusus Indonesia yang Ditakuti Dunia
Pisau komando merupakan senjata khas yang menjadi identitas khusus pasukan Kopassus.
Di bawah pimpinan Letnan Poniman Dasuki, Pratu Suparlan dan anggota lainnya berpatroli di garis rawan musuh, yakni di pedalaman hutan bumi Lorosae.
Lokasi tersebut dikenal sebagai tempat bermukimnya para pengacau alias pemberontak bengis, yang dijuluki Fretilin si 'krebo hutan'.
Seperti membangunkan macan yang tertidur, satu unit anggota Kopassus ini pun dicegat oleh gerombolan pengacau.
Baca: Terungkap Kode yang Digunakan Untuk Mencairkan Uang Untuk Anggota DPRD Jambi di Sidang Zumi Zola
Baca: The Last Goodbye Jejaring Sosial Path Resmi Ditutup, Begini Cara Menyelamatkan Foto dan Video
300 orang Fretilin membawa senjata, disertai senapan serbu, dan pelontar granat.
Maka terjadilah pertempuran sengit antara Kopassus dengan Fretilin.
Jumlah anggota Kopassus yang kalah banyak dari para pengacau itu, membuat mereka kerepotan.
Ditambah lagi, cuaca ekstrem melanda di tengah sengitnya baku tembak.
Dihujani dengan tembakan yang membabibuta, semakin membuat anggota Kopassus semakin terdesak.
Parahnya lagi, mereka sudah terjepit karena di belakangnya terdapat jurang curam.
Sebanyak tujuh anggota Kopassus pun berguguran terkena serangan.
Terpaksa Letnan Poniman pun memberi perintah untuk mundur.
Melihat kondisi medannya, mereka hanya memiliki satu jalan keluar, yakni melalui celah bukit yang ada di sekitar mereka.
Baca: Liga Champions 2018/2019 - Catat Jadwal Lengkapnya, Laga Perdana Selasa 18 September
Baca: Bila 21 Tanda ini Sudah Nampak, Kiamat Disebut Sudah Dekat! Kenali Tanda-tanda itu
Sayangnya, kepungan Fretilin yang terus mendesak itu dinilai tak memungkinkan untuk pelarian mereka.
Akhirnya, Pratu Suparlan pun turun tangan.
Pratu Suparlan menawarkan diri untuk menahan serangan Fretilin.