Sejarah Indonesia
Ketika Pasukan Belanda Kelimpungan Hadapi Operasi Penerjunan Paskhas dan Kopassus di Irian Barat
Kopassus TNI AD dan Paskhas TNI AU pernah bahu membahu bekerjasama di medan pertempuran.
Menurut mereka, rimba Irian Barat yang begitu rapat dan perawan, sangat tidak mungkin dijadikan pangkalan gerilya.
Dalam operasi penerjunan pertama ke wilayah Irian Barat, kepada penerjun diinstruksikan agar menyusup ke daerah lawan dan sedapat mungkin menghindari kontak senjata.
Baca: Duel Maut Kopassus Lawan Grilyawan Kalimantan yang Berujung Hilangnya Nyawa Sang Pemimpin
Baca: Saat Komandan Prajurit Kopassus ini Pangku Prajuritnya yang Tertembus Peluru di Kepalanya
Baca: Anthony Ginting Tersingkir dari Japan Open 2018, Permainannya Malah Dipuji
Tujuannya adalah untuk mengacaukan situasi dari dalam.
Operasi ini sekaligus menarik perhatian Belanda agar tertuju ke wilayah daratan (tengah).
Sehingga pasukan TNI yang akan mendarat di pantai (daerah pinggir) dapat masuk lebih leluasa.
Di samping itu mereka mendapat tugas merusak radar di Kaimana.
Untuk mendukung penyamaran di hutan, mereka mengenakan overall warna hijau tanpa pangkat.
Setelah kejadian-kejadian ini, militer Belanda mulai guncang dan tidak yakin lagi atas pertahanan udaranya.
Ini karena dengan mudah wilayah mereka bisa ditembus oleh Dakota.
Baca: Liga Champions 2018/2019 - Live RCTI 4 Laga Matchday 1, Ini Jadwal Lengkapnya
Baca: Ingin Buat Pasangan Bahagia di Ranjang, Buatlah Viagra Alami dengan 2 Buah-buahan ini
Pagi hari, 15 April 1962, Kolonel Udara Wiriadinata didampingi SMU Picaulima dan KU I Atjim Sunahju, dipanggil Men/Pangau Laksamana Udara Omar Dhani.
Dalam pertemuan itu Men/Pangau memberitahukan bahwa Picaulima bersama 18 anggota PGT akan diterjunkan di Irian Barat.
Keesokan harinya ke-19 anggota PGT ini sudah diterbangkan ke Ambon menggunakan Hercules.
Di sana mereka diterima Wakil Panglima Mandala, Komodor Udara Leo Wattimena.
Beberapa hari kemudian, tepatnya 25 April, ke-19 anggota PGT ini diterbangkan ke Lanud Amahai, dan di sana sudah ada anggota RPKAD.