'Hilangnya' Titik Mimbar Soekarno Pidato di Lapangan Ikada, Rakyat dan Pesilat Kumpul 19 September

Iring-iringan mobil Soekarno dan Hatta dikawal pemuda berpakaian 'jagoan Betawi' berikat kepala merah atau hitam.

Editor: Duanto AS
Soekarno pidato di Lapangan Ikada, Jakarta, 19 September 1945. (Impressions of the Fight in Defense of Freedom and Democracy in Indonesia. 1946. Berita Film Indonesia: Surakarta) 

Menariknya, bagian dari warga kampung yang membanjiri Lapangan Ikada adalah para pesilat.

Iring-iringan mobil Soekarno dan Hatta yang masuk lapangan dikawal pemuda berpakaian 'Jagoan Betawi' berikat kepala merah atau hitam.

Setelah 73 tahun berselang, jejak memori rapat raksasa di Lapangan Ikada semakin menipis. Bagaimana kondisi sekarang?

J Galuh Bimantara menuliskan anggota Tim Ahli Cagar Budaya DKIO, Candrian Attahiyat, menuturkan pada 1988 sekira 50 pejuang 1945 yang masih hidup dikumpulkan. Itu untuk menentukan satu titik untuk dibangun monumen peringatan Rapat Ikada. Itu merupakan titik yang diyakini sebagai lokasi mimbar Soekarno berpidato saat Rapat Raksasa Ikada.

Namun, sekira 1992, titik itu digeser agar simetris dengan Tugu Monas. Kini, titik bersejarah itu entah ada di mana.

Baca: Lukisan Soekarno di Bagian Dada Bisa Getar Sendiri, Penampakan Makam Bung Karno

Baca: Marah di Gedung Putih Amerika, Soekarno: Apakah Kalian Bermaksud Menghina? Sekarang juga Saya Pergi!

Baca: Detik-detik Menjelang Kematian Soekarno, Bahasa Belanda ini Jadi Kata Terakhir ke Bung Hatta

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved