Sejarah Indonesia
Duel Maut Kopassus Lawan Grilyawan Kalimantan yang Berujung Hilangnya Nyawa Sang Pemimpin
Keberanian prajurit Kopassus dalam mengamankan negara memang tak perlu diragukan lagi.
Kemudian Hendro menjatuhkan tubuhnya keras-keras di atas tubuh Ah San.
Duel maut itu selesai.
Ah San tewas, tetapi Hendro pun terluka parah. Beruntung anak buahnya segera datang menyelamatkan Hendro.
Rupanya saat diserang tadi Ah San sudah membakar gubuknya sendiri.
Tujuannya agar pasukan penyerang sama-sama mati terbakar.
Hendro sempat meminta maaf pada Siat Moy tak bisa menangkap Ah San hidup-hidup.
Sambil menangis Siat Moy mengaku bisa memaklumi hal ini.
"Saya lihat sendiri, Atew (panggilan untuk Hendro) telah berusaha dan memang Siauw Ah San yang keras kepala. Saya sangat sedih melihat Atew seperti ini," kata Siat Moy.
Hendro menderita sebelas luka di tubuhnya.
Kondisinya cukup parah, namun Hendro masih meminta anak buahnya untuk memakamkan Ah San secara layak.
Baca: Ini Jawaban Zumi Zola Terkait Video Jalan-jalan di Bandara Soekarno-Hatta
Baca: Anak Mulan Jameela Ternyata sudah Empat Orang, Hasil Pernikahan dengan Dua Orang
"Mau dimakamkan pakai ritual apa, dia tidak punya agama," kata Phang Lee Chong, mantan tokoh PGRS/Paraku yang kini berpihak pada TNI.
Hendro menukas, "Namanya Siauw Ah San alias Hasan, makamkan saja secara Islam."
Luka-luka Hendro dan Kongsenlani berhasil disembuhkan.
Hendro mendapat Satya Lencana Bhakti, tanda jasa khusus bagi tentara yang terluka dalam.
(Sripoku.com/Candra)
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Jari Tangan Sampai Putus, Cerita Prajurit Kopassus Duel Hidup Mati Lawan Grilyawan Kalimantan, http://manado.tribunnews.com/2018/09/16/jari-tangan-sampai-putus-cerita-prajurit-kopassus-duel-hidup-mati-lawan-grilyawan-kalimantan?page=all.
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM: