Pilpres 2019

Bukan Sebagai Jubir! Sekjen PSI Ungkap Posisi Sebenarnya Farhat Abbas di Tim Kampanye Jokowi Ma'ruf

Terkait postingan farhat itu, Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin langsung memberikan teguran

Editor: bandot
Instagram/@farhatabbasttv226
Farhat Abbas 

Namun pada akhirnya, juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf dibuat lebih mengerucut.

Juru bicara hanya diisi oleh beberapa orang saja dan nama Farhat Abbas tidak termasuk di dalamnya.

Bikin Heboh Berujung Teguran

Beberapa waktu belakangan ini, nama Farhat Abbas mendadak jadi perbincangan warganet.

Hal itu disebabkan karena sebuah kalimat yang diunggahnya di sosial media.

Ia menuliskan keterangan unggahan dan tulisan foto yang kontroversial.

"Pak Jokowi Presiden yang menuntun Indonesia masuk surga!" begitulah kalimat yang tertera pada foto unggahan dengan latar belakang potret Farhat Abbas memakai kaus merah.

Sementara itu, di keterangna unggahan, Farhat menulis:

Baca: Ruhut Sitompul: Pak Jokowi dan JK Sudah Sedang, Akan Melanjutkan Bekerja untuk Rakyat

"Yang Pilih Pak Jokowi Masuk Surga ! Yang Gak Pilih Pak Jokowi dan Yang Menghina, Fitnah & Nyinyirin Pak Jokowi ! Bakal Masuk Neraka ! ( jubir-Indonesia)."

Unggahan yang jadi viral itu kemudian sampai jajaran teras TKN Jokowi-Ma'ruf. Alhasil, Farhat Abbas diberikan teguran.

Raja Juli Antoni menyayangkan pernyataan Farhat Abbas. Ia mengatakan, akan memberikan teguran internal kepada Farhat.

Ia menegaskan, pernyataan Farhat melalui akun media sosialnya itu tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut TKN Jokowi-Ma'ruf.

Menurutnya, setiap anggota tim kampanye memang mempunyai gaya sendiri-sendiri dalam mengampanyekan pasangan Jokowi-Ma'ruf. Namun, cara-cara yang membawa isu primordial tak bisa dibenarkan.

"Kami tak pernah memainkan isu agama, membangun sentimen primordial apalagi mengaitkan ini dengan akhirat. Ini soal duniawi kok," kata Raja.

Sementara itu, Sekjen PKB yang juga Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, ia langsung menegur Farhat Abbas terkait unggahan itu.

Karding mengatakan, pernyataan politisi PKB itu tidak tepat dan bisa menjadi blunder.

"Itu tidak baik. Itu bisa merugikan Pak Farhat sendiri, merugikan partai, merugikan paslon. Sudah, sudah saya tegur," kata Karding di Sekretariat TKN Jokowi-Ma'ruf, di Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (12/9/2018).

Karding menceritakan, saat mengetahui soal unggahan tersebut, ia langsung menghubungi Farhat Abbas lewat aplikasi WhatsApp.

Ia meminta Farhat untuk tidak lagi membuat pernyataan kontroversial.

"Ya saya bilang, jangan membuat statement yang bisa ditafsirkan orang maupun dipahami orang itu menghina, mem-bully kelompok lain," kata dia.

Karding menilai, kata-kata Farhat Abbas terlalu fanatik dengan sosok Jokowi. Farhat, kata Karding, merasa kesal dengan orang-orang yang menghina Jokowi dengan berbagai isu.

"Maka Farhat Abbas bilang tak boleh menghina seperti itu. Tetapi, saya sudah tegur karena khawatir dianggap itu kebijakan TKN. Itu bukan kebijakan TKN. Itu murni pribadi statement Pak Farhat Abbas sendiri yang kira-kira fanatik sama Pak Jokowi," ujarnya.

Farhat Minta Maaf

Setelah kehebohan yang dibuatnya, Farhat Abbas akhirnya minta maaf.

"Yaudah kalau keberatan akhirnya saya tinggal minta maaf saja," kata Farhat saat dihubungi, Rabu (12/9/2018), mengutip dari Kompas.com.

Farhat juga menyampaikan maaf lewat Instagram pribadinya.

Farhat mengungkapkan, pantun yang dibuatnya itu karena merasa Jokowi sebagai presiden tak hanya membangun jembatan untuk infrastruktur. Menurut dia Jokowi membangun jembatan ke surga lewat kebijakan revolusi mental.

"Jadi orang-orang yang belum mengerti itu ilmunya belum sampai. Pantun itu berbalas pantun. Kata berbalas kata," kata Farhat.

"Enggak ada yang salah. Kalau saya ditegur karena takut terganggu, ya saya minta maaf," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved