1962, Tentara Belanda yang Lagi Tidur Kaget, PGT Terjun di Atas Markas, Pertempuran Jarak Dekat
Tentara Belanda yang tengah tidur kaget, karena ada pasukan PGT yang diterjunkan tepat di markasnya.
TRIBUNJAMBI.COM - Pasukan ini memiliki ciri warna baret jingga, Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara. Populer disebut Korpaskhasau, Paskhas atau Baret Jingga.
Paskhas merupakan pasukan khusus TNI Angkatan Udara yang berkemampuan tempur tiga matra, yaitu udara, laut, darat.
Paskhas bertugas harus siap operasional dalam melaksanakan perebutan sasaran dan pertahanan objek strategis Angkatan Udara, pertahanan udara, operasi khusus dan khas matra udara dalam operasi militer.
Pasukan khusus ini memiliki sejarah panjang. Satu di antaranya menjalankan misi pada 1960-an.
Operasi Trikora merupakan satu di antara misi penting yang diemban Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI). Ada beberapa peristiwa penting, satu di antaranya pengibaran Sang Saka Merah Putih pertama kalinya di Bumi Cendrawasih.
Baca: Hujan Tembakan saat Paskhas Turun dari Helikopter, Risiko Penyelamatan Pilot tempur Rp 1 Miliar
Baca: Trik Siluman Kopaska, 1 Orang Menyusup Senyap ke Kapal Perang Malaysia Bikin 2 Kapal Kabur
Baca: Misi Top Secret Seorang Anggota Kopassus, Pernah Diminta Sembunyikan Istri Panglima Musuh
Tribunjambi.com merangkum dari beberapa sumber, saat Operasi Trikora, AURI menfirimkan pasukan untuk infiltrasi ke Irian Barat sebanyak 532 orang. Secara keseluruhan, jumlah TNI, Polri dan relawan yang diinfiltrasikan selama Trikora adalah 1.154 personel dengan jumlah korban jiwa 216 gugur/hilang dan 296 tertangkap.
Penerjunan pertama
Peristiwa itu terjadi pada 25 April 1962, saat operasi Banteng Ketaton. sebanyak 40 orang pasukan Pasukan Gerak Tjepat (PGT) yang dipimpin Sersan Mayor (U) J Picaulima diterjunkan untuk pertama kali di Irian Barat, tepatnya di daerah Fak-Fak.
Penerjunan juga dilakukan di daerah lain pada 26 April 1962, yaitu 39 personel di Kaimana. Pada 11 Mei 1962, pasukan PGT dibawah pimpinan Letan Satu (U) Manuhua melaksanakan penerjunan di Sorong saat Operasi Serigala.
Satu kisah heroik dan bersejarah yaitu peristiwa pengibaran Sang Saka Merah Putih untuk pertama kali dipancangkan di bumi Cendrawasih, Irian Barat.
Pengibaran oleh PGT itu atas inisiatif Sersan (U) MF Mengko.
Pada 19 Mei 1962, sebanyak 81 anggota PGT bertolak dari Pangkalan Udara Pattimura, Ambon, menggunakan pesawat Hercules yang dipiloti Mayor (U) TZ Abidin. Pasukan menuju sasaran daerah penerjunan sekitar Kampung Wersar, Distrik Teminabuan.
Tentara Belanda kaget
Pada dini hari, mereka diterjunkan tepat di atas markas tentara Belanda.
Pertempuran jarak dekat terjadi.
Baca: Jenderal Amerika Terbelalak Lihat Aksi Denjaka, Geser Sedikit Peluru Bisa Kena Teman Sendiri
Tentara Belanda yang tengah tidur kaget, karena ada pasukan PGT yang diterjunkan tepat di markasnya. Sementara itu, prajurit PGT juga tidak menyangka akan diterjunkan di markas tentara Belanda, karena sebelumnya mereka dibriefing akan diterjunkan di perkebunan teh.
Dalam pertempuran itu, 53 anggota PGT AURI termasuk komandan tim Letnan Dua (U) Suhadi, gugur. Untuk mengenang peristiwa bersejarah tersebut di daerah Teminabuan, Sorong kini didirikan sebuah monumen yang diberi nama Tugu Merah Putih.

Beberapa waktu setelah itu, untuk memperkuat posisi tentara Indonesia di Irian Barat, dilaksanakan operasi Jatayu pada 14 Agustus 1962.
Pohon 50 meter
Ada hal mengagumkan dalam diri Pasukan Gerak Tjepat. Mereka memiliki kemampuan untuk bertahan hidup (survival) tinggi.
Meski kondisi alam Irian Barat yang ganas, berhutan lebat dengan ketinggian pohon di atas 50 meter, binatang dan tumbuhan yang dapat dimakan langka, ancaman penyakit malaria, kekurangan logistik dan obat-obatan, PGT mampu survival.
Serangan gencar dari pesawat tempur maupun tentara Belanda juga muncul. Namun, mereka masih mampu bergerilya di dalam hutan sampai menjelang terjadinya gencatan senjata.
Penerjunan dini hari
Penerjunan pada dini hari menjelang subuh. Prajurit PGT di kepekatan malam yang amat dingin diterjunkan di atas hutan-hutan belantara di dekat kota-kota kecil Irian Barat.
Pasukan harus berjuang melawan hutan belantara dengan pohon tinggi. Untuk sebelum mencapai tanah mereka harus bergelut dengan tali dan pisau komando agar bisa turun, karena rata-rata tersangkut dipepohonan.
Dari sembilan kali penerjunan selama operasi Trikora, di daerah Kaimana, Fak-Fak, Sorong serta Merauke, ada 94 orang prajurit gugur dan 73 orang terluka. Bravo TNI AU dan Paskhas! I (wikipedia)
Baca: 5 Anggota Kopassus Nekat Vs Ratusan Pemberontak di Pekanbaru, Benny Tipu Pakai Radio dan Mustang
Baca: Kopassus Temukan Peti Berisi Uang, Benny Bilang Tinggalkan Saja, Nanti Kamu Mati
Baca: Ini Keistimewaan Paskhas yang Tak Bisa Dilakukan Pasukan Lain, Cetak 1 Pilot Tempur Butuh Rp 1 M
TRIBUN JAMBI DI INSTAGRAM: