Penambang Terjebak di Lubang PETI

Terjebak di Kedalaman 50 Meter, Ini Dugaan Sementara 7 Penambang PETI di Merangin Tak Bisa Lolos

Tujuh penambang emas di Kabupaten Merangin terjebak di dalam lubang galian, Minggu (2/9/2018).

Penulis: Muzakkir | Editor: bandot
IST
Ilustrasi: Upaya evakuasi warga yang tertimbun di lubang PETI di Renah Pembarap, Merangin 

TRIBUNJAMBI.COM – Tujuh penambang emas di Kabupaten Merangin terjebak di dalam lubang galian, Minggu (2/9/2018).

Mereka adalah pekerja penambangan emas tanpa izin (PETI) yang mencari emas dengan sistem lubang jarum.

Hingga tadi malam, belum diketahui nasib mereka.

Lubang galian tersebut berada di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin.

Kapolsek Sungai Manau Iptu Nixon Bakara ketika dikonfirmasi Tribun Jambi, Minggu malam mengatakan, dugaan sementara ada kebocoran lubang tambang.

Akibat kebocoran tersebut, air sungai masuk ke dalam lubang.

Pasalnya lokasi sungai dan lubang tambang terbilang dekat.

"Mereka menggali di bawah Sungai Batang Merangin," kata Nixon.

Baca: Tim Gabungan akan Evakuasi Korban PETI Lubang Jarung Merangin

Diduga air air masuk dan mereka tidak bisa menyelamatkan diri.

Pada musibah Okotber 2016 lalu, kematian belasan pekerja PETI juga karena air sungai merembes masuk ke lubang tambang.

Nixon menjelaskan, lokasi tempat kejadian jauh dari pemukiman warga.
Menurut Kasat Reskrim Polres Merangin Iptu Khairunnas, dari kota Bangko menuju pelabuhan sekitar tiga jam perjalanan.

Adapun dari pelabuhan ke lokasi waktu tempuhnya sekitar 40 menit.

Pihak kepolisian yang mendapat laporan segera ke lokasi.

Saat dihubungi tadi malam Kapolsek Sungai Manau Iptu Nixon bilang petugas masih berada di lokasi.

Namun mereka tidak berbuat banyak.

"Info sementara kedalaman lubang sekitar 48 hingga 50 meter," katanya.

Sejauh ini, belum ada angka pasti mengenai jumlah penambang yang awalnya masuk ke lubang.

Kabarnya ada belasan, dan sekitar tiga atau lima orang yang bisa menyelamatkan diri.

Baca: Korban Selamat dari Lubang PETI di Renah Pembarap Belum Dimintai Keterangan

Menurut kapolsek, korban yang selamat sudah mendapatkan pertolongan, namun belum bisa dimintai keterangan.

"Kita juga belum dapat info pasti. Antara 12 atau 13 orang," kata Nixon.

Informasi yang Tribun Jambi peroleh pada Minggu sore, kabaranya ada 12 orang pekerja yang terjebak di lubang PETI sistem lubang jarum.

Warga sekitar yang dikonfirmasi mengatakan bahwa yang terjebak memang ada tujuh orang.

"Yang berhasil menyelamatkan diri ada lima orang dan yang terjebak tujuh orang," kata Habil, warga Merangin yang memperoleh informasi dari keluarganya di sana.

Menurut dia, sebagian besar pekerja yang tertimbun adalah warga pendatang dari Jawa.

"Sekarang polisi sudah ada yang di TKP. Kabarnya yang masih tertimbun itu dua warga Tanjung Mudo dan lima orang dari Jawa," kata Habil.

Informasi yang dia terima, lubang jarum tersebut mempunyai kedalaman sekitar 50 meter.

Untuk mengevakuasi korban, petugas butuh peralatan yang memadai.
"Posisinya menyebrangi sungai. Jadi harus ada perahu dan alat memadai lainnya," imbuhnya.

Mengingatkan, korban meninggal akibat aktivitas PETI di Merangin sudah cukup banyak.

Untuk kasus tewas dalam galian PETI lubang jarum setidaknya ada tiga kasus dengan perisitiwa ini.

Peristiwa pertama terjadi pada Okotber 2016.

Baca: Polda Jambi Kirim Personel Brimob untuk Bantu Evakuasi Korban Lubang Jarum Merangin

Sebantyak 11 orang tewas di tambang lubang jarum di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, ketika itu.

Proses evakuasi hingga 13 hari tak mampu mengeluarkan korban karena air sungai yang masuk ke lubang tak bisa dibendung.

Akhirnya Pemkab Merangin resmi menghentikan proses evakuasi pada hari ke-13.

Kejadisn selanjutnya pada 2 Januari 2018 lalu. Dua orang warga Pasar Muara Siau tewas saat menambang emas sistem lubang jarum.

Diduga keduanya tewas karena kehabisan oksigen.

Petaka mulai terjadi saat jenset yang mereka digunakan mendadak mati. Akibatnya pasokan oksigen ke dalam lubang terhenti. (zak)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved