Ini Alasan Mengapa Berbuat Baik Bisa Membuat Bahagia dan Bagus untuk Otak
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa berbuat baik pada orang lain, benar-benar membuat kita bahagia.
Berbuat baik membuka banyak kemungkinan baru dan mengembangkan hubungan sosial dengan orang lain. Tindakan baik hati seperti memberikan seseorang hadiah atau menemaninya minum kopi bisa menguatkan pertemanan. Efeknya untuk diri sendiri: membuat mood lebih baik.
Sama halnya dengan kegiatan amal yang menawarkan kesempatan untuk terhubung dengan orang lain melalui donasi, kegiatan relawan juga membuka lingkaran sosial baru. Baik bagi diri sendiri, sesama relawan, dan orang-orang yang telah kita bantu.
Identitas yang baik
Kebanyakan orang senang jika mengetahui dirinya termasuk orang yang baik. Jadi, tindakan kebaikan membantu kita menunjukkan identitas positif dan bangga dengan diri sendiri.
Dalam sebuah studi, anak-anak kelas satu SMP bahkan bisa memahami bahwa kebaikan bisa membuat kita jadi ‘pribadi yang lebih baik dan lengkap’, mengarahkan pada perasaan bahagia.
Kebaikan bisa datang kembali
Penelitian psikologi menunjukkan bahwa kebaikan bisa kembali kepada kita. Ini bisa terjadi secara langsung atau tidak.
Seseorang mungkin ingat bahwa Anda pernah menolongnya, maka ia mungkin membantu Anda di kemudian hari. Bisa jadi, kebaikan seseorang dalam sebuah kelompok meningkatkan semangat yang lainnya untuk melakukan hal yang sama.
Tidak hanya itu, berbuat baik juga bisa meningkatkan mood. Dan memiliki mood yang baik membuat kita jadi orang yang baik hati. Jadi, kebaikan dan kebahagiaan sebenarnya merupakan hubungan dua arah.