Vonis Kasus Meiliana yang Keberatan Pengeras Suara Azan, Mahfud MD Beri Tanggapan

Prof Mahfud MD menanggapi kasus yang menjerat Meiliana di Tanjungbalai, Medan tersebut.

Editor: Duanto AS
Cuitan Mahfud MD. (capture twitter @mohmahfudmd) 

“Vonis utk Ibu Meliana skrng sdh masuk ranah pengadilan (yudikatif), tak bs diintervensi oleh Presiden (eksekutif),” tulisnya.

Menurutnya, kasus Meiliana berbeda dengan kasus begal di Bekasi.

“Beda dgn kss begal thd santri dari Madura di Bekasi, waktu itu msh dijadikan tersangka. Utk Ibu Meliana, skrng bs diperjuangkan di yudikatif dgn banding dan kasasi,” kata Mahfud lagi.

Kasus begal yang dimaksud Mahfud MD adalah kisah seorang remaja bernama Mohamad Irfan Bahri (19 tahun), yang melawan dan menewaskan begal di jembatan Summarecon, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/5/2018).

Mengutip kompas.com, saat dibegal Irfan bersama sepupunya, Ahmad Rafiki.

Ia mengatakan, pembegalan itu bermula ketika ia sedang berkumpul bersama kawan-kawannya di Alun-alun Kota Bekasi dan baru bubar saat tengah malam tiba.

Sebelum pulang, Irfan dan Rafiki menyambangi jembatan layang Summarecon Bekasi terlebih dahulu.

"Yang lain pulang, saya pengin lihat pemandangan di jembatan Summarecon, habis itu saya di bawah dulu di dekat ada yang namanya tulisan Kota Bekasi," kata Irfan kepada wartawan di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jawa Barat, Kamis (31/5/2018).

Tak berselang lama, Irfan dan Rafiki pindah ke bagian atas jembatan layang. Di sana, mereka bertemu dua begal, AS dan IY.

Baca: YouTuber Ngaku Dibayar Rp 25 Juta, Wajah Mulan Jameela Jadi Beda

"Datang dua orang laki-laki pakai (motor Honda) Beat terus mengeluarkan celuritnya. Dia nodongin 'mana handphone kamu' sambil nodong," kata Irfan.

Rafiki yang ketakutan menyerahkan handphone-nya kepada AS yang sudah turun dari motor.

Setelah menerima handphone Rafiki, AS justru membacok tubuh Irfan dan melukai bagian bahunya.

Irfan berhasil menangkis ketika AS hendak kembali mencoba membacoknya.

"Saya tangkis, saya tendang kakinya saya jatuhin ke bawah. Terus saya rebut (celuritnya) dari tangannya pakai tangan saya," kata Irfan.

Dengan celurit di tangannya, Irfan menyerang balik AS. Hal itu rupanya membuat AS menyerah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved