Gambaran Mencekam Jakarta 20 Tahun Silam Saat Akan Berakhirnya Kekuasaan Soeharto Sebagai Presiden
Gerakan reformasi yang menuntut Presiden Soeharto mundur semakin besar pada bulan Mei 1998, tepat 20 tahun silam.
Pada 19 Mei 1998 misalnya, Soeharto bertemu dengan tokoh seperti Abdurrahman Wahid, Nurcholis Madjid, Emha Ainun Nadjib, serta Malik Fadjar.
Akan tetapi, usai pertemuan Soeharto mengusulkan dibentuknya Komite Reformasi untuk melaksanakan pemerintahan transisi sebelum pergantian kepemimpinan.
Baca: 538 Warga SAD di Empat Kecamatan di Sarolangun Sudah Kantongi Kartu BPJS
Baca: Lempar Baju Basah ke Penonton, Ini Sosok Perempuan Beruntung yang Dapat Kaos Jonatan Christie
Menurut Nurcholish, ide itu datang dari Soeharto. Tidak ada tokoh yang menyampaikan usul pembentukan Komite Reformasi kepada Bapak Pembangunan itu.
Masyarakat, mahasiswa, dan tokoh penggerak reformasi pun gemas.
Soeharto dianggap mengulur waktu dalam mempertahankan kekuasaan.
Momentum Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 1998 lalu direncanakan untuk menjadi puncak demonstrasi massa dalam menjatuhkan Soeharto alias people power.
Salah satu tokoh yang aktif menuntut Soeharto mundur adalah Ketua Umum PP Muhammadiyah Amien Rais.
Baca: Indonesia Pastikan Satu Medali Emas, Marcus/Kevin ke Final
Baca: Sedang Berlangsung Link Streaming Voli Putri Indonesia vs Thailand
Dilansir dari Kompas terbitan 19 Mei 1998, saat bertemu Komisi II DPR, Amien Rais mengungkapkan bahwa masyarakat Yogyakarta di bawah kepemimpinan Sultan Hamengkubuwono X akan melakukan long march dan mendesak digelarnya Sidang Istimewa MPR untuk mencopot Soeharto.
Aksi ini dinilai akan menjadi rangkaian aksi people power dalam menjatuhkan Soeharto.
Ucapan Amien Rais memang bukan isapan jempol.
Sebab, di Yogyakarta pada 20 Mei 1998, Sultan Hamengku Buwono X membacakan maklumat di depan Pagelaran Keraton Yogyakarta.
Di hadapan massa yang membeludak, Sultan mengajak masyarakat Yogyakarta mendukung gerakan reformasi dan menuntut pergantian kepemimpinan nasional.
Jakarta mencekam Berbeda dengan di Yogyakarta, suasana di Ibu Kota terasa mencekam pada 20 Mei 1998.
Baca: Habisi Pemberontak Secara Senyap, Pasukan Elit TNI Gunakan Senjata Maut Suku Dayak
Baca: Ditangkap di Jakarta, Hendra Akan Sampai di Jambi Nanti Malam
Dikutip dari buku Dari Gestapu ke Reformasi: Serangkaian Kesaksian (2013) yang ditulis wartawan senior Salim Said, ini bermula saat Amien Rais mengajak masyarakat memadati lapangan Monumen Nasional untuk menuntut mundurnya Soeharto.
Namun, permintaan Amien Rais itu mendapat penentangan dari ABRI.