Tiba Saatnya Hari Tasyrik Mulai Kamis Hingga Sabtu, Perbanyak Hal ini dan Dilarang Laksanakan Puasa

Perayaan Idul Adha sudah berlalu untuk tahun ini, namun demi melengkapi ibadah, masih banyak yang perlu dilakukan

Editor: Andreas Eko Prasetyo
29092017 Berdoa 

TRIBUNJAMBI.COM - Perayaan Idul Adha sudah berlalu untuk tahun ini, namun demi melengkapi ibadah, masih banyak yang perlu dilakukan hingga kedepannya yang berkaitan dengan lebaran haji ini.

Tiba saatnya hari-hari tasyrik. Hari tasyrik berlangsung selama tiga hari dari 11-13 Dzulhijjah atau Kamis-Sabtu (23-25/8/2018).

Dikutip TribunJambi.com dari tribunkaltim.co, hari Tasyrik adalah hari di mana seseorang dilarang untuk berpuasa dan dianjurkan untuk banyak berdoa dan berdzikir.

Pada hari tersebut, umat Islam yang melakukan ibadah haji tengah melempar jumrah, ada pun umat Islam di seluruh dunia yang tak berhaji melakukan penyembelihan hewan qurban.

Lantaran hal itu, umat Islam di seluruh dunia dilarang berpuasa, karena pada hari Tasyrik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya sebagai hari makan dan minum.

“Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah.” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i).

Allah Ta’ala mengistimewakan hari tasyrik, dengan Allah jadikan hari ini sebagai waktu istimewa untuk berdzikir sehingga Allah perintahkan kaum muslimin untuk memperbanyak dzikir di hari tersebut.

Baca: Gubernur Nonaktif Jambi Zumi Zola Didakwa Gratifikasi Rp 40 M, 177.000 Dollar AS & 1 Unit Alphard

Baca: Ini Dakwaan Jaksa KPK untuk Zumi Zola, Terima Rp 40 Miliar, 177 Ribu USD dan 1 Mobil Alphard

Dilansir TribunWow.com dari berbagai sumber, berikut keutamaan, larangan, dan sunah di hari tasyrik.

Rahasia di balik larangan berpuasa di hari Tasyrik menurut Ibnu Rajab.

Ketika orang-orang yang bertamu ke Baitullah telah mengalami keletihan karena perjalanan berat yang mereka lalui, di samping kelelahan setelah ihram dan melaksanakan manasik haji dan umrah, Allah mensyariatkan kepada mereka untuk beristirahat dengan tinggal di Mina pada hari kurban dan 3 hari setelahnya.

Allah perintahkan mereka untuk makan daging sembelihan mereka.

Di saat itulah, mereka mendapatkan jamuan dari Allah, karena kasih sayang Allah kepada mereka.

Sementara itu, kaum muslimin di belahan negeri yang lain, turut menyemarakkan ibadah seperti yang dilakukan jamaah haji.

Warga membaca Al-Quran saat beriktikaf seusai menunaikan shalat dzuhur di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (22/8).
Warga membaca Al-Quran saat beriktikaf seusai menunaikan shalat dzuhur di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (22/8). (KOMPAS / IWAN SETIYAWAN)

Kaum muslimin memperbanyak amalan ibadah selama 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Mereka juga disyariatkan untuk memperbanyak dzikir, bersungguh-sungguh dalam ibadah, dan bersama-sama berusaha menggapai ampunan Allah dengan menyembelih hewan kurban.

Setelah itu, mereka bersama-sama merayakan Idul Adha dan hari tasyrik.

Ribuan umat Islam shalat berjamaah di Masjid Namira, Padang Arafah, dekat kota suci Mekah, Saudi Arabia, 23 September 2015. Umat Islam berkumpul di Padang Arafah pada puncak ibadah haji, tepatnya 9 Dzulhijjah pada penanggalan Islam.

Ribuan umat Islam shalat berjamaah di Masjid Namira, Padang Arafah, dekat kota suci Mekah, Saudi Arabia, 23 September 2015. Umat Islam berkumpul di Padang Arafah pada puncak ibadah haji, tepatnya 9 Dzulhijjah pada penanggalan Islam.
Ribuan umat Islam shalat berjamaah di Masjid Namira, Padang Arafah, dekat kota suci Mekah, Saudi Arabia, 23 September 2015. Umat Islam berkumpul di Padang Arafah pada puncak ibadah haji, tepatnya 9 Dzulhijjah pada penanggalan Islam. (AFP PHOTO / MOHAMMED AL-SHAIKH)

Setelah mereka lelah dengan memperbanyak ibadah, selanjutnya mereka beristirahat, menikmati hidangan daging qurban di hari tasyrik.

Allah syariatkan kaum muslimin untuk menjadikan hari ini sebagai hari makan-makan dan minum, agar bisa membantu mereka untuk semakin giat dalam berdzikir mengingat Allah dan melakukan ketaatan kepada-Nya.

Dan itu merupakan bentuk syukur nikmat yang paling sempurna.

Nikmat yang kita terima, menjadi sarana untuk membantu agar semakin giat melakukan ibadah.

Baca: Sudah Upgrade Instagram? Jangan Kaget dengan Perubahannya Ya, Bagian Ini!

Baca: Perkenalkan, Adovo Bayi Singa Putih Berusia Sekitar Tiga Minggu

Amalan di Hari Tasyrik

Mengingat keistimewaan hari tasyrik, sebagai orang yang beriman, hendaknya kita maksimalkan upaya untuk mendapatkan limpahan rahmat dan pahala dari Allah di hari itu.

Berusaha untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan, memperbanyak amal soleh dan berbagai bentuk ibadah kepada Allah.

Ilustrasi
Ilustrasi (TRIBUNjogja.com | Hendra Krisdianto)

Berikut beberapa amalan yang disyariatkan untuk dilakukan di hari tasyrik:

Anjuran memperbanyak berdzikir.

Melakukan Takbiran setiap selesai shalat wajib.

Mengingat Allah dan berdzikir ketika menyembelih. Karena penyembelihan qurban, bisa dilaksanakan sampai hari tasyrik berakhir.

Baca: Empat Kasus Karhutla di Tanjabtim Kini Diselidik Polres Tanjung Jabung Timur

Baca: Sidak PNS di Sarolangun, Ada 22 Orang Tak Hadir Pasca-Idul Adha

Mengingat Allah dengan membaca basmalah sebelum makan dan hamdalah setelah makan.

Mengingat Allah dengan memperbanyak bertakbir secara mutlak, di manapun dan kapanpun.

Memperbanyak berdoa kepada Allah.

Doa Sapu Jagad dianjurkan untuk dibaca pada hari tasyrik: Rabbanaa aatinaa fid-dun-yaa hasanah wa fil aa-khirati hasanah, wa qinaa adzaaban-naar.

Sementara menurut Ustad Abdul Somad dalam sebuah video ceramahnya dipublikasikan oleh Fodamara TV pada 9 Maret 2017, disebut hari tasyrik karena di hari tersebut orang Arab menjemur daging.

“Kata tasyrik berarti cahaya matahari, diambil dari kata syarraqa, yusyarriqu, tasyriq. Mengapa disebut tasyrik atau tasyriq, karena saat itu ada cahaya matahari dan itu waktu yang tepat buat orang-orang Arab menjemur daging,” jelasnya.

Mengapa pula tak boleh berpuasa di hari tasyrik?

“Karena itu masih dalam rangka hari raya Idul Adha. Di hari tasyrik kita wajib makan dan minum, masih boleh memotong daging,” jelasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Hari Tasyrik Mulai Kamis Hingga Sabtu Dilarang Melaksanakan Puasa, Ini Penjelasannya

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved