Ketika Anak Cari Ayah di Barisan Kopassus Sambil Berlari Hingga Sang Ibu yang Tak Berani Cerita
7 Desember 1975, TNI menggelar operasi lintas udara terbesar untuk menguasai Kota Dili, Jumlah pasukan yang diterjunkan 270 orang Prajurit
Kapten Bambang menceritakan tiba di asrama Kopasandha, Cijantung, terlihat ibu-ibu, anak-anak, dan masyarakat berdiri berbaris di sepanjang jalan.
Mereka melambai-lambaikan tangannya menyambut para pahlawannya masing-masing.
Pada saat truk berhenti, berhamburanlah mereka mencari suami, ayah, keluarga atau teman mereka.
"Ada satu hal yang membuat saya menitikkan air mata ketika menyaksikan putra almarhum Koptu Samaun berlari kian kemari mencari ayahnya yang sudah gugur dan dikebumikan di Timor Timur," kenang Kapten Bambang sedih.
Rupanya sang ibu tak berani menceritakan pada anaknya bahwa sang ayah sudah gugur. Karena itu bocah malang itu masih berlari-lari ingin menyambut ayahnya yang hilang.
Kopral Satu Samaun gugur pada tanggal 7 Desember 1975 di tengah pertempuran merebut Kota Dili.
Dia mendapat kenaikan pangkat anumerta menjadi sersan dua.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Kisah Anak Cari Ayah yang Tewas di Barisan Prajurit Kopassus, Sang Ibu Sampai Tak Berani Jujur, http://palembang.tribunnews.com/2018/08/03/kisah-anak-cari-ayah-yang-tewas-di-barisan-prajurit-kopassus-sang-ibu-sampai-tak-berani-jujur.
Penulis: Fadhila Rahma
Editor: Fadhila Rahma