Kisah Paskibraka Jambi
Kisah Kesederhanaan Rahmadeni Putri Haimda, Wakil Jambi di Paskibraka Nasional
Rani merupakan pribadi yang tak banyak menuntut. Dia mengerti gimana kondisi orang tua, yang hanya buruh lepas atau serabutan.
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pelajar putri bernama Rahmadeni Putri Haimda, membawa nama harum Provinsi Jambi. Dia menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di Istana Negara pada Jumat, 17 Agustus 2018.
Yuk kita lihat kilas balik perjalanan gadis yang biasa disapa Rani itu bisa lolos ke Paskibraka tingkat nasional.
Perjuangan berat dan disiplin ketat dilakoni pelajar SMA Negeri 1 Merlung, Tanjung Jabung Barat.
Di mata orang tua dan pelatih, Rani yang kelahiran Padang, 16 Juni 2001, tergolong wanita yang tidak banyak menuntut. Namun, dia pelajar yang ulet, pintar dan lihai.
Putri pasangan Harsito (50) dan Mira Yenti (28) itu, apabila tidak memiliki kesibukan ekstrakurikuler, selalu membantu orang tuanya.
Akhirnya, saat bisa menjadi perwakilan Provinsi Jambi di Paskibraka tingkat nasional, membuat Harsito dan keluarga sangat berbangga.

"Alhamdulillah, kita bangga sekali dia bisa tampil ke Jakarta," syukurnya.
Dia berharap, anaknya bisa menjadi pribadi yang pedoman masyarakat sekitar, serta mitivator.
Dia juga berterimakasih kepada semua pihak yang mendukung anaknya.
Baca: Lengkap! Nama-nama Anggota Paskibraka yang Bertugas Mengibarkan Bendera Pusaka di Istana Negara
Baca: LIVE STREAMING Timnas U-23 Indonesia Vs Laos, Sepakbola Asian Games 2018
Baca: Panggil saya BTP Isi Surat Ahok yang Berisi Permintaan
Harsito menuturkan bangga dan bersyukur kepada anaknya. Sebab, Rani pribadi yang tak banyak menuntut. Dia mengerti gimana kondisi orang tua, yang hanya buruh lepas atau serabutan.
Sementara itu, pelatih Paskibraka Eko menuturkan Rani memiliki nilai lebih, sehingga pantas menjadi perwakilan Jambi sampai ke Istana Negara.
Sewaktu menjadi pelatihnya, Eko melihat Rani sebagai pribadi yang lihai, latihannya juga bagus.
"Patut diacungi jempol semangatnya, layaklah dia berangkat menuju Jakarta," ujarnya saat tribunjambi.com mencari tahu tentang Rani.
Tawaran sekolah ikatan dinas
Kepala SMA Negeri 1 Merlung, Effendi, mengungkapkan keseharian Rani di sekolah termasuk anak yang rajin, giat, aktif dan berprestasi.
"Selain cerdas, dia orangnya supel, mudah bergaul dengan teman sebaya maupun gurunya dan disenangi. Itu menjadi poin lebih dia dari teman-temannya," tuturnya.
Baca: Syahrini Santap Hidangan Mewah Foie Gras, Proses Pembuatannya Tragis! Ya Allah, Kok Tega Ya?
Dia berharap agar terus menorehkan prestasi sebaik mungkin sehingga menjadi panutan bagi yang lain. Rani diharapkan dapat menciptakan kualitas hidup, dan tidak menjadi pribadi yang sombong. Sebab saat ini dia telah mendapatkan beberapa tawaran.
"Dia sudah mendapat tawaran, misalnya masuk kepolisian, TNI dan STPDN," ungkapnya.
Effendi mengatakan untuk menciptakan kualitas pendidikan dan mengukir prestasi, SMAN 1 menerima calon siswa yang memiliki kriteria.

"Seperti kriteria calon Paskibraka, mulai tinggi badan, dan berat badan serta prestasi. Dari awal sudah melakukan penjaringan seperti itu," tuturnya.
Kemudian, yang menjadi feedback nya akan dibina dan dilatih sebaik mingkin agar semakin matang. Kemudian sekolah akan menjembatani si anak untuk mendapatkan beasiswa.
Asisten pelatih sekaligus panitia dalam menyeleksi calon paskribraka, Ariadi, melihat potensi yang dimiliki Rani.
Dalam proses perekrutan se tingkat SLTA yang dapatkan sekitar 100 orang lebih. Kemudian didapatkan sebanyak 70 orang untuk mengikuti tahapan pemusatan latihan (TC) selama tiga hari.
“Dari 70 orang kami ambil 10 besar. Untuk paskibraka kabupaten diambil 35 orang ditambah cadangan orang,” paparnya.
Kemudian selama 45 hari, Rani dan sembilan temannya mengikut TC sebelum mengikuti seleksi di tingkat provinsi. Dari satu setengah bulan itu yang berhasil masuk ke tingkat selanjutnya sebanyak delapan orang.
Tidak berhenti disitu saja, selama di Jambi, dua orang rekannya harus kembali.
Sementara Rani berhasil masuk dalam kategori untuk mengikuti tim paskibraka tingkat nasional bersama satu orang lagi siswa asal Muara Bungo.
Baca: Harga Sapi Jantan di Tebo Naik Rp 2 Juta, Harga Akan Terus Naik Dekat Lebaran Haji
Sehingga yang berangkat ke Jakarta dari Jambi ada dua orang.
Dalam proses seleksi, hal yang menjadi poin penilaian adalah mengetahui dasar-dasar latihan keterampilan baris berbaris, kemudian tinggi badan dan berat badan.
Selama proses tahapan yang dilakukan, Rani selalu lebih unggul dari temannya. Tetapi untuk mengetahui potensinya pada saat mengikiuti TC tahapan kedua.
“Dari kriteria dia sudah full memenuhi persyaratan, misalnya LKBB itu sudah matang, dan postur tubuhnya ideal,” tuturnya.
TRIBUN JAMBI DI INSTAGRAM:
Baca: 35 Napi Rutan Sungai Penuh Dapat Remisi
Baca: LIVE STREAMING Timnas U-23 Indonesia Vs Laos, Sepakbola Asian Games 2018
Baca: Terungkap! Ini Sosok Bocah Atambua yang Panjat Tiang Bendera Demi Sang Merah Putih Tetap Berkibar