Dari Tempat Tawanan, Muncul Alat Canggih yang Disulap dari Barang Rongsokan

Tanggal 8 Maret 45 tahun yang lalu Hindia Beianda ditaklukkan Jepang. Tentara Belanda menjadi tawanan perang dan salah satu di antaranya

Editor: Andreas Eko Prasetyo

Biasanya latihan pemadaman lampu dilakukan pada hari raya.

Ini jelas disengaja, karena pada malam latihan seperti itu gedung Kempetai bermandikan cahaya, sedangkan kamp kami harus gelap gulita.

Barang siapa masih ingin mendapatkan lampu, harus mencari akal sendiri. Kami tidak diberi bahan untuk menutupi lampu.-

Inilah seni menyelundup dalam kamp. Keluarnya ceking, kembalinya seperti orang hamil sembilan bulan.

Cara membuat 'anggur'

Beras dicuci bersih, lalu pada siang hari, yaitu saat patroli tidak intensif, beras dimasak sampai airnya putih seperti susu. Setelah dingin, nasinya dikeluarkan, sedangkan tajinnya dicampur dengan ragi.

Baca: Kehebohan Netizen Ketika Anggun C Sasmi Pakai Kaus Ogah Ganti Presiden. . .

Baca: Nikita Mirzani Tawarkan Perdamaian Seharga Rp 5 Miliar ke Sam Aliano

Campuran itu kemudian ditambahi gula dan disimpan dalam botol berkapasitas 40 l.

Untuk memperoleh peragian yang bagus ditambahkan bop kering ke dalam botol.

Lalu tutup dipasang dan botol disembunyikan di balik selimut tua. Proses peragian pun dimulai.

Sepuluh hari kemudian, di tengah malam, tutup botol itu dibuka. Sekejap mata saja habislah anggur kami.

Berilah kepada orang terampil kikir rusak, kertas amplas dan beberapa jari-jari sepeda.

Dalam waktu singkat barang rongsokan itu sudah menjadi alat yang canggih. Kotak aluminium bisa diubah menjadi barang yang indah.

Pekerjaan waktu senggang yang populer dalam kamp ialah seni gravir.

Baca: Program Acara yang Dibawakannya Kena Teguran KPI, ini Respon dari Deddy Corbuzier Atas Hal itu

Baca: Korban Laka Truk Fuso Telah Dimakamkan Keluarga, Kondisi Terkini Masih Kondusif

Seni itu kebanyakan dilakukan pada kotak sabun aluminium dari perlengkapan masker gas yang kebetulan pas untuk rokok.

Pekerjaah iseng itu kemudian berkembang menjadi profesi kamp benar-benaran.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved