Cerita Pengakuan Fatmawati Saat Soekarno Mengeluarkan Rayuan Maut, Matanya Sampai Berkaca-kaca

Fatmawati sendiri pernah bercerita bagaimana rayuan maut Soekarno meluluhkan hatinya.

Editor: bandot
Soekarno - Fatmawati 

Aku ingin satu anak laki-laki, satu saja, kalaupun lebih, syukur alhamdulilah.

Aku seorang pemimpin rakyat yang ingin memerdekakan bangsanya dari Belanda, tapi rasanya aku tak sanggup meneruskan jika kau tak menunggu dan mendampingi aku.

Kamu cahaya hidupku untuk meneruskan perjuangan yang maha hebat dan dahsyat….” Rayuan maut.

Di Bengkulu ada beberapa cendekiawan Indonesia, yang menjadi pejabat karesidenan, tapi rapat bergaul dengan kalanganku dan keluarga Bung Karno, antara lain Dr. Warorountu seorang dokter hewan, dan seorang dokter lain, yaitu Dr. Jamil.

Setelah aku menceritakan pernyataan cinta Bung Karno, aku tak dapat mengetahui tanggapan orangtuaku. Aku sendiri terlibat pikiran dan perasaan yang tak menentu.

Setelah dipikirkan matang-matang oleh ayah, ayah mengambil keputusan akan minta nasehat dari orang tua-tua.

Tapi tekadku sendiri bulat. Andakata pun pinangan akan diterima, aku baru akan dapat menyetujui apabila Bung Karno bercerai baik-baik dengan ibu Inggit.

Aku tidak dapat menerima poligami. Aku tak akan mau dimadu.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved