Titik Nadir Kehidupan Iwan Cepi Murtado, Kisah Pembunuh Bayaran di Indonesia yang Tobat

Dalam wawancaranya, Iwan Cepi Murtado menjelaskan bagaimana tekniknya saat mendapat orderan untuk mengeksekusi ...

Editor: Duanto AS
Iwan Cepi Murtado. (capture youtube) 

TRIBUNJAMBI.COM - Pernah mendengar nama Iwan Cepi Murtado? Di dunia "gelap", nama itu disegani.

Kini, Iwan tidak lebih dari seorang pria 76 tahun yang wajahnya sudah keriput. Dia sedang berusaha berserah diri kepada Tuhan atas segala yang telah diperbuat saat masih muda.

Di masa lalu, Iwan punya kehidupan begitu kelam di masa lalu. Dia dulunya seorang pembunuh bayaran yang dikenal bengis saat beraksi.

Malah, Iwan disebut-sebut sebagai pembunuh bayaran paling ditakuti di Indonesia.

Dalam sebuah wawancara tayangan On The Spot Trans 7 pada November 2017, Iwan menjelaskan gambaran masa lalunya dan bagaimana sekarang menjalani hidup.

Sebagai informasi, Iwan merupakan anak dari Murtado, seorang jawara Betawi yang dikenal dengan sebutan 'Macan Kemayoran'.

Sebelum menjadi pembunuh bayaran, Iwan pernah menjadi seorang tentara selama delapan tahun.

Dia kemudian memutuskan keluar karena merasa tidak disiplin.

"Kalau keluar, saya memang lupa dengan kedisiplinan saya," kata Iwan dalam wawancara di tayangan On The Spot.

Pekerjaan sebagai pembunuh bayaran pun dilakoninya.

Segala pengalamannya saat jadi tentara membuat Iwan tidak begitu kesulitan dalam menghilangkan nyawa orang lain.

Baca: 85 Hotspot Muncul Selama Juli, BMKG Peringatkan Soal Musim Kemarau

Baca: Ramai-ramai Sambut Rombongan, Swiss-Belhotel Turut Dukung Kirab Obor Api Asian Games 2018

Baca: Peristiwa 1980, Agen Rahasia Rusia Pakai Letkol Susdaryanto, Kisah Intelijen Indonesia Bekuk KGB

Dalam wawancaranya, Iwan menjelaskan bagaimana tekniknya saat mendapat orderan untuk membunuh seseorang.

Iwan selalu melakukan pengamatan terhadap calon korban selama beberapa hari, bisa sampai satu minggu.

Dia mempunyai cara sendiri dalam melaksanakan tugas, tidak mau orang yang memerintahnya ikut campur untuk urusan eksekusi.

Menurut On The Spot, target Iwan biasanya adalah orang-orang kaya yang dianggap menjadi pesaing orang yang memberikan orderan.

"Itu ada satu perjanjian. Kalau saudara menyuruh saya, di lapangan jangan ikut campur," kata dia.

Saat itu, Iwan mengaku tidak memikirkan soal nyawa orang lain, yang ada di benaknya hanyalah bayaran.

"Melihat bayaran, apa yang saya pikirkan sudah tidak pikirkan lagi," kata Iwan.

Adapun jumlah bayaran Iwan untuk sekali membunuh, harganya tidak menentu.

Mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 25 juta.

Kendati dikenal sebagai pembunuh bayaran, Iwan tidak melabeli diri dengan predikat tersebut.

Menurutnya, sebutan pembunuh bayaran berasal dari teman-temannya.

Ketika ditanya sudah berapa nyawa yang telah dihabisinya, Iwan enggan menjawab.

Matanya langsung berkaca-kaca ketika mengingat masa kelam tersebut.

Baca: Data Titik Api di Provinsi Jambi, Jumat, 3 Agustus 

"Saya udah nggak mau mengungkap lagi. Karena yang saya kerjakan ini bukan mencuri, nyawa orang yang saya habisi," ujar Iwan.

Ketika ditanya untuk kedua kalinya oleh pewawancara soal total orang yang dibunuhnya, Iwan kembali enggan memberikan jawaban.

"Jangan ditanya lagi. Kalau saya ditanya sampai ke situ (membunuh), hati saya terenyuh," ujarnya menambahkan.

Menurut Iwan, ada satu pembunuhan yang begitu melekat di kepalanya.

"Yang paling saya ingat adalah yang terakhir, karena dia adalah seorang perempuan, perasaan saya ada, tidak teganya, karena ia perempuan, karena itulah saya menyesal," tutur Iwan.

Kehidupan Iwan mulai berubah ketika mendekam di penjara Cipinang selama 10 tahun.

Hal yang mengejutkan adalah ketika dipenjara, Iwan begitu disegani.

Malah, dia mengaku menjadi pemimpin para narapidana di sana.

Saat keluar penjara, Iwan mulai menata kembali hidupnya.

Ia bertobat dan menyesali segala perbuatannya.

"Apakah saya bertob

Baca: Kasus Video Luna Maya, Ariel dan Cut Tari Dipraperadilankan, Ini Inti dari Permohonan yang Diajukan

Baca: Peristiwa 1958, Kisah Pasukan RPKAD Harus Bertempur Hingga Habis Lawan Teman Sendiri yang Membelot

Baca: Misi Rahasia, Tahu-tahu Suami di Pesawat Terbang, Mengungkap Kehidupan Istri Anggota Kopassus

at ini ada ampunan Allah? Saya serahkan kepada Allah," ujarnya. (Tribunjabar/Indan Kurnia Efendi)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved