Kisah AE Kawilarang, Berani Tampar Mantan Presiden Soeharto Hingga Kedepannya ia Turun Pangkat

Tidak banyak yang dapat terungkap di masa-masa lampau saat pemerintahan Indonesia masih dipimpin oleh ir Soekarno

Editor: Andreas Eko Prasetyo
kolase tribunnews
Alex E Kawilarang (kiri), Soeharto (kanan) 

Singkat cerita maka pada tanggal 16 April 1952 terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III (cikal bakal Kopassus) yang diinisiasi oleh Visser dan A.E Kawilarang.

Baca: Sebelum Ditemukan Tewas di Semak-semak, Soeharto Sempat Kirim Pesan WhatsApp, Isinya. . .

Empat tahun tepatnya pada September 1956 hingga Maret 1958, Kawilarang menjabat sebagai atase militer Indonesia untuk Amerika Serikat yang berkedudukan di Washington DC.

Ketika pemberontakan PRRI/Permesta meletus, Kawilarang segera minta berhenti dari jabatannya sebagai atase militer lalu ia juga minta pensiun.

Kawilarang kemudian kembali ke tanah air dan langsung pergi ke Sulawesi Utara, bergabung dengan PRRI.

Ia kemudian diangkat menjadi Panglima Besar Angkatan Perang Permestapada tahun 1960-1961 untuk menghadapi angkatan perang Indonesia.

Namun akhirnya PRRI/Permesta dapat ditumpas.

Kawilarang juga kena cekuk oleh tentara Indonesia.

Baca: Tidak Ganti Eks Napi Koruptor, Dua Partai Akan Kehilangan Bacaleg

Melalui Keppres 322/1961, Presiden Soekarno kemudian memberikan amnesti dan abolisi kepada Kawilarang.

Nama baik Kawilarang pun dipulihkan akan tetapi pangkatnya diturunkan dalam dinas TNI menjadi kolonel purnawirawan.

Beliau kemudian meninggal pada tanggal 6 Juni 2000 di Jakarta.

Tempeleng Soeharto

Soeharto dan Alex Kawilarang
Soeharto dan Alex Kawilarang

Pria kelahiran Batavia (kini Jakarta), 23 Februari 1920 ini pernah menempeleng Presiden kedua Indonesia, Soeharto.

Penempelengan tersebut terjadi ketika Kawilarang menjabat sebagai Panglima selaku atasan dari Letkol, Soeharto.

Pada 1951-1956, Kawilarang diangkat sebagai Panglima Komando Tentara dan Teritorium VII/Indonesia Timur (TTIT) di Makassar.

Nah saat itu Kawilarang melapor pada Presiden Soekarno bahwa kondisi Makassar sudah aman.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved