Kisah Nekat Benny Moerdani Terjun Dari Pesawat Pimpin Pasukan Komando Bikin Kocar-kacir Pemberontak

Meski belum pernah ikut latihan terjun payung, Benny Moerdani sukses terjun dengan selamat bahkan mampu memimpin pasukannya

Editor: bandot
Benny Moerdani 

Dibelakangnya, duduk sahabatnya sejak Pendidikan Dasar Militer dulu, Letda Soeweno, dan selang beberapa orang lagi duduk Letda Dading Kalbuadi, juga rekan sealmamater Benny di P3AD. Selain itu, dipesawat yang lain turut juga teman Benny, Letda C.I.Santoso.

Dilihat dari kelengkapan tempurnya, pasukan Para Komando yang ditugaskan merebut Pangkalan Udara Simpang Tiga jauh dari kesan sempurna.

Mereka hanya dibekali peralatan tempur yang notabene peninggalan PD II.

Baca: Bak Hantu, Kisah Benny Moerdani, Intelijen Kopassus yang Rela Hilang dari Istri Demi Misi Rahasia

Masing-masing menyandang parasut Irvine dipunggung tanpa payung cadangan, sehingga jika kemudian kuncup pada saat terjun, ajal tinggal menunggu dalam hitungan detik.

Masih untung bagi pasukan Benny, untuk senjata perorangan mereka dilengkapi dengan FN-49 7.62mm yang baru saja dibeli pemerintah dari FN Herstal Belgia.

Sedangkan satu-satunya persenjataan berat yang mereka miliki adalah SM Bren 7.7mm yang sudah dipakai sejak Perang Kemerdekaan dulu.

Selain beberapa granat tangan M36 lansiran Inggris, pisau komando dan pistol untuk setiap perwira, tidak ada lagi senjata pendukung bagi pasukan komando ini.

Sejak berangkat Benny sudah berpesan kepada Letda Soeweno agar jika dalam penerjunan nanti dia kelihatan ragu-ragu langsung di dorong saja.

Permintaan dari komandannya diiyakan saja oleh Soeweno karena tidak punya pilihan lain.

Mendekati Simpang Tiga, jump master memberi isyarat bersiap, begitu lampu merah menyala pintu Dakota langsung terbuka.

Baca: Kisah Benny Moerdani Banting Baret Merah Kopassus Dihadapan Komandannya, Para Perwira Tinggi Kaget

Begitu lampu hijau menyala, tanpa ragu-ragu Kopral Sihombing selaku penerjun 1 menerjang keluar pintu dan tidak lama kemudian payungnya mengembang dengan sempurna.

Entah jadi di dorong atau tidak oleh Soeweno, yang jelas beberapa detik kemudian Benny sudah mendapati dirinya mengayun-ayun di angkasa.

3 Kompi pasukan Lintas Udara berhasil mendarat dengan selamat tanpa kerugian apapun.

Di rimbunan semak-semak yang mengelilingi landasan Simpang Tiga, Letda Soeweno berlari menghampiri Benny dan langsung menyematkan Wing Para di dadanya sambil berucap, "Ben, kowe iki sudah jadi penerjun beneran, selamat!"

Melihat pasukan Komando bergerak cepat sembari mengumbar tembakan, pasukan PRRI yang seharusnya tadi sudah disiagakan dengan serangan P-51 Mustang dan B-25 Mitchell bukannya meningkatkan kewaspadaan dengan bertempur, melainkan lari kocar kacir masuk ke dalam hutan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved