Tiru Taktik Perang Jenderal Soedirman, Tentara Viet Cong Bikin Babak Belur Tentara Amerika Serikat

Tentara Viet Cong memakai taktik perang gerilya yang sering dipakai oleh Jenderal Soedirman di zaman perang kemerdekaan

Editor: bandot
Pasukan gerilya viet cong 

Dari sinilah tercipta kondisi yang bisa dimanfaatkan lebih lanjut, sehingga terbentuk kelompok pasukan setingkat peleton di berbagai daerah.

Peleton-peleton ini bergabung menjadi kompi, lebih besar lagi adalah brigade yang menguasai satu wilayah perjuangan.

Pada pertengahan 1960 pasukan Viet Cong ini telah dilengkapi dengan persenjataan AK-47 buatan China.

Senjata adopsi Rusia ini sangat andal dan terkenal bandel di medan laga hutan Vietnam.

Pasukan yang telah terlatih dan solid ini juga melengkapi diri dengan senjata berat bantuan dari China dan Rusia guna melawan helikopter Amerika.

Dengan persenjataan ini Viet Cong bukan hanya menjadi pasukan defensif saja tetapi malah sudah menjadi pasukan ofensif dan mengancam kedudukan pasukan Amerika.

Untuk menyerang kedudukan pasukan Amerika, Viet Cong juga menggunakan senjata berat sekelas roket propelan dan juga STTB (Senjata Tanpa Tolak Balik).

Senjata yang dapat diurai dengan mudah ini sangat efektif dan mempunyai mobilitas tinggi.

Kemampuan ini yang sangat sulit diprediksi pasukan Amerika, karena sekonyong-konyong Viet Cong dapat menggempur dengan dahsyat hanya dalam persiapan semalam.

Beberapa senjata primitif semisal jebakan (booby trap) dan ranjau adalah buatan rakyat pedesaan.

Sedangkan serbuk amunisi diambil dari bom udara Amerika yang tidak meledak.

Dari perkiraan intelijen Barat disinyalir, Viet Cong dapat memanfaatkan 20 ribu ton amunisi untuk senjata rakitan dan juga ranjau selama perang berlangsung.

Meskipun daur ulang serbuk amunisi ini sangat berbahaya dan sering jatuh korban di pihak rakyat, namun korban tentara Amerika lebih banyak lagi.

Viet Cong menerapkan peperangan yang sangat sederhana yaitu tidak perlu mematikan musuh, tetapi melukai saja.

Selain lebih murah dan cepat tetapi efeknya akan lebih parah dari musuh.

Dengan melukai musuh setidaknya tiga pasukan menjadi un-operational yaitu korban dan dua teman yang membawanya dengan tandu.

Bila mematikan musuh maka musuh hanya kekurangan satu pasukan.

Kalkulasi yang sangat efektif dan dapat menurunkan moril serta membuat frustasi pasukan musuh, yang pada akhirnya membuat pasukan AS dan Vietnam Selatan makin babak belur.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved