Operasi Trikora, Kopassus Lakukan Penerjunan Udara Paling Nekat di Dunia, Bikin Ciut Nyali Belanda
Kisah misi penerjunan udara dalam Operasi Trikora dalam rangka membebaskan Irian Barat dari Belanda
Pasalnya pasukan penerjuan yang mendarat di hutan lebat bisa tewas semua karena terbentur serta nyangkut di pohon tinggi dan sangat sulit untuk melakukan koordinasi.
Baca: Rumah Anggota Kopaska TNI AL Disatroni Komplotan Maling, Begini Akhir Nasib Para Pencuri itu
Tapi dalam kondisi tidak ada perwira berpangkat mayor yang tidak berani memimpin operasi penerjuan di Irian Jaya, seorang perwira yang dikenal sangat berani dan sekaligus nekat, Kapten Benny Moerdani menyatakan kesanggupannya untuk memimpin pasukan.
Namun karena Benny masih berpangkat kapten, para komandan Operasi Trikora tidak bisa menugaskan Benny untuk memimpin pasukan penerjun dari RPKAD yang sekarang berganti nama menjadi Kopassu yang berkekuatan satu kompi.
Akhirnya disebabkan hanya Kapten Benny Moerdani yang berani memimpin pasukan penerjun, para petinggi Operasi Trikora lalu menaikkan pangkat Benny menjadi Mayor.
Mayor Benny Moerdani yang kelak bisa menjadi Panglima TNI pun siap melaksanakan misi militer penuh resiko dengan sandi Operasi Naga.
Baca: Dadang, Pria yang Fotonya Ada di Bungkus Rokok Protes. Cuma Ingin Perhatian, Walaupun Sedikit.
Pada 23 Juni 1962 sebanyak 213 pasukan penerjun RPKAD dipimpin Mayor Benny dan diangkut dengan pesawat C-130 Hercules melaksanakan operasi airborne paling berani di dunia dan memang mengalami semua kejadian yang telah diprediksi.
Semua pasukan yang rencananya mendarat di pinggir pantai ternyata mendarat di tengah hutan lebat dan hampir semuanya nyangkut di pohon.
Sejumlah orang pasukan RPKAD langsung gugur karena terbentur pohon dan mendarat di rawa serta langsung tenggelam.
Semua pasukan juga sulit melakukan konsolidasi dan harus bertempur melawan pasukan Belanda dalam kondisi kurang makan dan logistik tempur.
Tapi Operasi Naga dan juga operasi tempur lainnya yang melibatkan semua unsur kekuatan terbilang sukses karena Irian Barat akhirnya kembali ke pangkuan RI pada 15 Agustus 1962.
Sebanyak 36 pasukan gugur dan 20 orang lainnya hilang sehingga korban pasukan Operasi Naga tidak mencapai 60% dan hanya sekitar 25%, angka prosentasi lebih baik dari yang semula diperkirakan.
Pasukan Belanda sendiri bahkan pasukan payung di berbagai belahan dunia memuji operasi penerjunan udara pasukan TNI di Irian Barat merupakan misi paling berani dan nekat di dunia.
Pasalnya semua pasukan berani terjun di kawasan ‘antah berantah’ karena alamnya masih sangat liar.
(Sumber : Benny Moerdani Yang Belum Terungkap, Tempo, PT Gramedia 2015. Operasi Udara Dalam Operasi Trikora, TNI AU, Pusjarah TNI)