8 Fakta tentang Batik Sido Mukti dan Parang Rante yang Dipakai SBY dan Prabowo saat Pertemuan

Sat pertemuan,SBY dan Prabowo mengenakan batik. Nah, dua jenis batik itu berbeda dan memiliki makna tersendiri.

Editor: Duanto AS
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat menemui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di kediamannya dikawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/7/2018). Pertemuan dilakukan untuk membahas tentang koalisi partai pendukung Capres dan tertutup untuk media. (Tribunnews/Jeprima ) 

TRIBUNJAMBI.COM - Batik selalu menarik perhatian. Itu juga menjadi sorotan saat pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, pada Selasa (25/7/2018) malam.

Batik diproses dalam selembar kain dengan cara pembuatan secara khusus. Caranya dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan.

Menariknya, ada makna filosofi dan arti tertentu pada motif-motif yang ada di kain batik.

Dilansir tribunjambi.com dari tribunbogor.com, saat pertemuan SBY-Prabowo itu, selain pertemuan soal mencari siapa calon wakil presiden (cawapres) yang terbaik untuk Prabowo, batik yang dikenakan keduanya juga menarik perhatian.

Bukan hanya dikenakan oleh keduanya, pakaian nasional itu juga dikenakan seluruh pengurus kedua partai yang hadir di kediaman SBY, Jakarta, Selasa (24/7/2018) malam.

Dikutip dari tribunnews.com, Sekjen Demokrat, Hinca Panjaitan, mengatakan bahwa batik memang menjadi dresscode dalam pertemuan tersebut.

Dia juga menjelaskan alasan dari pemilihan dresscode tersebut yakni karena pakaian batik dengan lengan panjang menjadi ciri khas kearifan lokal dan merakyat.

"Ini untuk menandakan keseriusan kita. Tetapi juga ada nilai kearifan lokal di situ dan merakyat. Itu pesan yang ingin kami sampaikan," katanya.

Sementara itu, seorang perajin batik asal Pekalongan, Andi Putra, menjelaskan detail Batik yang dipakai oleh SBY dan Prabowo dalam pertemuan tersebut.

Baca: Penyanyi Opick Wajib Nafkahi Anak-anaknya Minimal Rp 30 Juta per Bulan

Baca: Harga Cabai Merah Terjun Bebas, Beberapa Hari Lalu Masih Rp 24 Ribu

Baca: Inilah Prakiraan Cuaca Jambi Hingga Kamis (26/7/2018), Persiapan Sebelum Memulai Aktivitas

Ia mengatakan batik yang dikenakan oleh SBY yakni berjenis batik Sidomukti, sementara yang dikenakan oleh Prabowo yakni Parang Rante.

Untuk batik Sidomukti yang dikenakan SBY, motifnya yakni lambang sayap kupu-kupu atau yang tampak seperti huruf W begitu terlihat dari depan.

"Pak SBY pakai Sidomukti. Kalau Pak Prabowo pakai Parang Rante. Lihat motifnya sudah ketahuan kok," jelasnya saat dihubungi tribun.

Andi Putra juga menjelaskan makna dari kedua batik yang dikenakan oleh kedua pimpinan partai politik tersebut jelas berbeda.

28032018_batik jambi
28032018_batik jambi (TRIBUN JAMBI/MAREZA SUTAN AJ)

Untuk batik Sidomukti yang dikenakan oleh SBY, kata dia, memiliki makna adanya harapan atau keinginan untuk menjadi sejahtera.

Batik tersebut juga biasa dikenakan saat upacara perkawinan.

Sementara untuk batik Parang Rante yang dikenakan oleh Prabowo, menurut dia, memiliki makna tidak terputus.

"Di luar obrolan politik, keduanya memiliki makna yang bagus memakai dua batik itu," ucap Andi.

Baca: Sistem Kerja Listrik Pada Kapal Selam KRI Nagapasa 403 yang Jarang Diketahui, Berat 1 Baterai 500 Kg

Baca: Rustam Ibrahim Soroti Pertemuan Zulkifli Hasan dengan Jokowi, Kok Amien Rais Tidak Dibawa

Batik Jokowi dan Anies

Pada Oktober tahun lalu, Presiden Joko Widodo menerima kedatangan Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakilnya, Sandiaga Uno. Pertemuan tersebut digelar di Ruang Kerja Presiden di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2017)

Ada yang menarik dalam pertemuan itu, setidaknya ada jumlah hal disorot seorang netizen pengguna jejaring sosial Facebook.

Dalam pertemuan itu, seorang pengguna akun Facebook, mengunggah tulisan yang menyorot batik yang dikenakan Jokowi dan Anies.

Presiden Jokowi Widodo menerima kunjungan Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wagub DKI Sandiaga Uno dalam rangka audensi, di ruang kerja Presiden, Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (25/10/2017). Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menseskab Pramono Anung dan Menhub Budi Karya Sumadi saat menerima Anies dan Sandi. TRIBUNNEWS/SETPRES/AGUS SUPARTO
Presiden Jokowi Widodo menerima kunjungan Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wagub DKI Sandiaga Uno dalam rangka audensi, di ruang kerja Presiden, Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (25/10/2017). Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menseskab Pramono Anung dan Menhub Budi Karya Sumadi saat menerima Anies dan Sandi. TRIBUNNEWS/SETPRES/AGUS SUPARTO ()

Tulisan tersebut berjudul 'Politik Batik Ala Jokowi'.

Berikut tulisan yang diunggah pengguna Facebook tersebut:

Politik batik ala Jokowi

Batik yg dipakai Gubernur Anies adalah batik motif Parang Barong, dalam adat Jawa tabu jika memakai batik motif tersebut untuk menghadap atau bertemu orang yg lebih tinggi derajad kekuasaannya.

Karena beliau bukan orang Jawa, jadi bisa dimaklumi apabila ada kesalahan pemakaian motif batiknya.

Motif parang barong dibuat untuk menggambarkan kekuasaan seorang raja yg saat itu di Jawa sebagai penguasa tertinggi di suatu wilayah.

Dulu motif parang barong ini hanya boleh dipakai oleh seorang raja tapi sekarang bisa dipakai oleh rakyat jelata walopun tidak menghilangkan makna asli dari motif batiknya.

Ternyata Presiden Jokowi sebagai orang Javanicus Soloensis beliau pasti paham soal motif batik dan maknanya.

Presiden pun mengimbanginya dengan memakai batik motif gunungan yang maknanya sebagai penguasa alam semesta.

Unggahan itu dikomentari sejumlah netizen, ada yang mengomentari pula motif 'Gunungan' yang dikenakan Jokowi.

"Sedia payung sebelum hujan ....motif Gunungan juga di pakai/ditunjukkan sebelum pementasan wayang kulit/golek sebagai syarat penangkal bala, tak soal hadapi motif Parang Barong ; mantap sudah Pa Dhe ku ... kwalitas Loyang ngaku ahli sejarah tapi buta budaya, layak sudah sowan, sungkem tanpa sajen kwalitas Emas, yang teruji sudah (RI 1, nggak kenal sajen yang penting kerja dan kerja!)," tulis pengguna Facebook tersebut.

Mengutip dari beberapa sumber, secara etimologi, kata batik berasal dari bahasa Jawa, "ambhatik". Itu juga berasal dari kata "amba" berarti lebar, luas, kain, dan "titik" berarti titik atau "matik" (kata kerja dalam bahasa Jawa berarti membuat titik).

Baca: Fotonya Merokok Sambil Gendong Anak Dipajang di Bungkus Rokok, Pria Asal Kuningan Ini Protes

Kemudian, itu berkembang menjadi istilah batik, yang berarti menghubungkan titik-titik menjadi gambar tertentu pada kain yang luas atau lebar.

Disebutkan juga di wikipedia, batik juga mempunyai pengertian segala sesuatu yang berhubungan dengan membuat titik-titik tertentu pada kain mori.

Nah, dalam bahasa Jawa, batik ditulis dengan "bathik", mengacu pada huruf Jawa "tha" yang menunjukan bahwa batik adalah rangkaian dari titik-titik yang membentuk gambaran tertentu.

Batik sangat identik dengan suatu tehnik (proses) dari mulai penggambaran motif hingga pelodoran.

Salah satu ciri khas batik adalah cara penggambaran motif pada kain yang menggunakan proses pemalaman, yaitu menggoreskan malam (lilin) yang ditempatkan pada wadah yang bernama canting dan cap.
Ada beberapa jenis batik menurut teknik pembuatan. Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.

Pertamina EP Asset 1 Field Jambi memberikan perlengkapan batik tulis kepada Lapas Perempuan Klas 2B Muaro Bulian, Senin (16/4). Hal ini menjadi bagian dari CSR.
Pertamina EP Asset 1 Field Jambi memberikan perlengkapan batik tulis kepada Lapas Perempuan Klas 2B Muaro Bulian, Senin (16/4). Hal ini menjadi bagian dari CSR. (tribunjambi/leonardus yoga wijanarko)

Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.

Beberapa corak batik: Batik Kraton, Batik Sudagaran, Batik Cuwiri, Batik Petani, Batik Tambal, Batik Sida Mukti, Batik Sekar Jagad, Batik Pringgondani, Batik Kawung, Batik Sida Luhur, Batik Sida Asih, Batik Semen Rama, Batik Jlamprang.

Batik berdasarkan daerah asal: Batik Bali, Batik Banyumas, Batik Betawi, Batik Besurek, Batik Madura, Batik Malang, Batik Pekalongan, Batik Tegal (Tegalan), Batik Solo, Batik Yogyakarta, Batik Tasik, Batik Aceh, Batik Cirebon, Batik Kebumen, Batik Jombang, Batik Banten, Batik Tulungagung, Batik Kediri, Batik Kudus, Batik Jepara/Batik Kartini, Batik Brebes, Batik Minangkabau, Batik Minahasa, Batik Belanda, Batik Jepang.

Baca: Awkarin Jadi CEO, Ini 15 Artis Selebgram yang Masuk Agensinya

Baca: Tahapan Pendaftaran CPNS 2018, Peserta Pantau 5 Akun Resmi, Daftar Via sscn.bkn.go.id

Baca: Kisah Mbah Legi Rajin Menabung Uang Pecahan dan Emas, saat Dihitung Tetangga Jumlahnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved