Sistem Kerja Listrik Pada Kapal Selam KRI Nagapasa 403 yang Jarang Diketahui, Berat 1 Baterai 500 Kg

Tahun lalu, berita tentang protes Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu tentang performa baterai di kapal selam KRI Nagapasa 403

Penulis: Leonardus Yoga Wijanarko | Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
ist
RI Pasopati 

TRIBUNJAMBI.COM - Tahun lalu, berita tentang protes Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu tentang performa baterai di kapal selam KRI Nagapasa 403 (aka – Changbogo Class) mengemuka ke publik.

Seperti telah banyak diwartakan, Menhan menyebut Kapal selam dirasa kurang bertenaga karena berbadan besar tapi tenaga listrik yang dipasok kecil.

Baca: Gaya Busana Prabowo dan SBY Saat Bertemu di Mega Kuningan, Ini Arti Motif Batik yang Dikenakan

Setelah itu,  baterai yang digunakan masih dalam masa garansi langsung mendapat penangangan dari pihak manufaktur Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME), dan masalah serupa tidak berlanjut di kapal selam kedua, KRI Ardadedali 404.

 
Dilansir dari Indomiliter.com, kurangnya pasokan tenaga listrik di kapal selam secara langsung terkait dengan keberadaan baterai.

Sebagai kapal selam diesel listrik, komponen baterai jenis lead acid jelas memegang peranan vital, lantaran mesin diesel digunakan saat kapal berlayar di permukaan, sementara saat kapal berlayar di bawah permukaan, maka yang menyokong tenaga adalah baterai lead acid.

Dalam kasus KRI Nagapasa 403 yang masuk golongan Type 209/1400, punya dimensi dan bobot (1.400 ton) yang lebih besar disbanding kapal selam Cakra Class (Type 209/1200) – 1.285 ton.

Dari situ sudah jelas spesifikasi baterai yang dibutuhkan untuk Nagapasa Class memang harus lebih besar.

Baik kapal selam dari basis Type 209/1200 dan Type 209/1400 pada dasarnya membutuhkan pasokan baterai lead acid 4 x 120-cell.

Baterai Hagen dari Jerman yang akan digunakan pada kapal selam Cakra Class TNI AL (Foto: PT Agrapana Nugraha Katara)

Seperti pada Cakra Class, dikutip dari dari Wikipedia menggunakan baterai dibuat oleh Varta (low power) dan Hagen (Hi-power).

Tenaga yang dihasilkan dari baterai tersebut lantas disalurkan untuk menggerakan motor listrik Siemens jenis low-speed disalurkan langsung (tanpa gear pengurang putaran) melalui sebuah shaft ke baling-baling kapal selam.

Yang menarik dari baterai di kapal selam, perannya bukan sebatas penyokong tenaga saja, lain dari itu bobot dari beterai juga berperan untuk sebagai ballast (pemberat) kapal selam.

Jangan disamakan dengan baterai (aki mobil), bobot keseluruhan baterai lead acid pada kapal selam Cakra Class menyumbang 25 persen dari bobot keseluruhan kapal selam.

Dengan perincian, ada 480 cell baterai yang masing-masing cell baterainya punya berat 500 kg.

Di kapal selam Type 209, posisi penempatan baterai berada di bagia depan dan belakang command center (Pusat Informasi Tempur). Sebagian lagi berada di deck bagian bawah.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved