Dahulu Neil Amstrong, Tapi Mengapa Kini Astronaut Nyaris Tak Pernah Lagi ke Bulan?

Pernah mendaratkan 12 orang di Bulan secara berkala tetap menjadi salah satu prestasi terbesar NASA.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
CNN Indonesia

Bulan dipercaya sebagai jebakan kematian bagi manusia.

Permukaannya dipenuhi dengan kawah dan batu yang dapat mengancam kestabilan pendaratan.

Namun kekhawatiran yang lebih besar adalah apa yang telah dihasilkan oleh ribuan dampak meteorit: regolith (debu bulan).

Baca: Inneke Koesherawati Sempat Unggah Ini Sebelum Dikabarkan Terjerat OTT KPK

Ada juga masalah dengan sinar matahari.

Selama 14,75 hari sekali, permukaan bulan lebih mirip neraka mendidih karena paparan langsung matahari yang keras.

Namun, meski begitu NASA telah merancang pakaian antariksa anti debu yang tahan paparan matahri.

1. Generasi Miliarder Mungkin Akan ke Bulan

SpaceX
SpaceX (tgrthaber.com.tr)

"Ada generasi miliarder yang luar biasa," kata astronot Jeffrey Hoffman sebagaimana dilansir pada Sciene Alert, Minggu (15/7/2018).

Selama sepuluh tahun terakhir, inovasi teknologi luar angkasa tidak hanya didominasi oleh NASA, Boeing dan Lockheed.

Baca: Sering Bikin Gentar Navy Seal, Denjaka! Pasukan Khusus TNI AL yang Misterius Dalam Tiap Misi

Pernyataan ini tentu saja mengacu pada sosok Elon Musk dan perusahaan roketnya, SpaceX.

Serta Jeff Bezos, yang menjalankan perusahaan dirgantara rahasia bernama Blue Origin.

SpaceX bahkan mungkin akan lebih dahulu mendarat di Bulan sebelum NASA atau Blue Origin.

SUMBER: Intisari Online

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved