Diberi Kapal Bantuan Senilai Rp 25 M Tapi Rusak, Pemkab Tanjabtim Butuh Rp 1,5 M untuk

Sudah lima tahun Kapal Roro senilai Rp 25 miliar, bantuan dari pemerintah pusat tak lagi digunakan.

Penulis: Zulkipli | Editor: Teguh Suprayitno
Tribun Jambi/Zulkifli
Kapal Roro di Tanjabtim 

Laporan Wartawan Tribun Jambi Zulkifli

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Sudah lima tahun Kapal Roro senilai Rp 25 miliar, bantuan dari pemerintah pusat tak lagi digunakan.

Pasalnya, bantuan yang diterima Pemkab Tanjabtim pada 2010 lalu, mengalami rusak berat dan perbaikannya ditaksir menelan dana sekitar Rp 1 hingga 1,5 miliar. Sementara untuk memperbaiki kapal tersebut, Pemkab Tanjabtim belum mengantongi surat hibah.

“Surat hibah inilah yang tengah kita usahakan, karena tanpa adanya surat hibah kita tidak bisa menggunakan APBD untuk memperbaiki kapal tersebut,” ujar Kadis Perhubungan Kabupaten Tanjabtim Yan Rizal, saat dikonfirmasi Tribunjambi.com, pada kamis (19/7).

Dijelaskan Yan Rizal, Sebagian besar kerusakan kapal terjadi dibagian bawah kapal, bahkan kapal sempat terendam akibat mengalami kebocoran di dekat baling-baling kapal.

Selain itu beberapa bagian mesin juga memerlukan pergantian sparepart, dan pengecetan badan kapal untuk menambah usia kapal itu sendiri.

“Perbaikan kapal untuk mesin dan pengecatan saja, diperkirakan menelan dana 1 hingga 1,5 milyar. Terkait hal ini kami telah berkoordinasi dengan Pak Bupati, dan sebagai langkah awal kami akan berusaha untuk mendapatkan surat hibah kapal dulu,” paparnya.

Pada awalnya, keberadaan kapal Roro tersebut sempat digunakan sebagai transportasi sungai, meskipun saat itu Pemkab cukup kewalahan untuk membiayai operasional kapal.

Wacana perbaikan kapal sendiri lanjut Yan Rizal, nantinya akan digunakan sebagai angkutan hasil perkebunan dengan bekerjasama dengan para perusahaan yang ada di Kabupaten Tanjabtim.

“Kesepakatan nanti seperti apa kita belum tahu pasti, yang jelas jika kapal Roro ini diperbaiki setidaknya dapat menambah PAD Tanjabtim,” harap Yan Rizal.

Sekedar diketahui bantuan kapal Roro dari pemerintah pusat, pada awalnya akan digunakan untuk tranportasi penyeberangan. Namun di waktu yang sama, Jembatan Muara Sabak selesai dibangun. Maka keberadaan kapal Roro nyaris tidak pernah digunakan, dan akhirnya kapal Roro pun lebih banyak digunakan sebagai pengangkut hasil perkebunan masyarakat.

Saat ini kapal Roro berada di dermaga Kecamatan Dendang, dan hanya menjadi penghias dermaga tersebut.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved