Desain New Balance 574 Tak Sama antara Kanan-Kiri, Launching 21 Juli, Ini Sejarah Sepatu Sneaker
New Balance 574 terbaru ini akan diluncurkan pada Sabtu, 21 Juli 2018, dengan harga ritel 106 dollar AS.
TRIBUNJAMBI.COM - Perkembangan sepatu dari waktu ke waktu semakin pesat. Satu di antara jenis sepatu yang paling digemari yaitu sneaker. desain produk ini kian berkembang dan saat ini mungkin tengah tren desain acak, tak rapi.
Dilansir tribunjambi dari kompas.com, sebut saja “The Ten” kolaborasi Virgil Abloh dan Nike, hingga Vans “Cut and Paste” LX atau Construct Highland—semua bisa dibilang hampir laris di pasar, dengan ide "acak" tadi.
Baru-baru ini, label busana olahraga New Balance turut meramaikan "segmen" itu dengan memadukan bahan-bahan unik di masing-masing bagian sneaker.
Menggandeng label streetwear Taiwan, Invincible, New Balance mengkreasikan siluet 574 ke level yang berbeda.
Membawa spirit “Ying dan Yang”, keduanya menyajikan desain berbeda untuk sisi kanan dan kiri dalam satu sepasang sneaker. Plus, bahan-bahan dalam sneaker yang berbeda juga.
Dilansir laman Sole Collector, bahan kain mismatched hampir meliputi setiap bagian, mulai dari upper, toe box dan sisi lateral/medial, termasuk long-haired suede, kulit asli, dan nubuck.
Siluet 574 menampilkan bahan-bahan dalam nuansa indigo dan deep navy blue. Keseluruhan palet warna mereferensikan kolaborasi sebelumnya antara kedua label yang dirilis pada tahun 2013.
Baca: Resmi Hadir di Indonesia, Ini Harga Resmi dan Spesifikasi Oppo Find X, Pesan di Lazada
Baca: Bawa 116 Kontingen, Inilah Kafilah Pertama yang Tiba Kabupaten Batanghari
Baca: 5 Zodiak yang Punya Sifat Meragukan Diri Sendiri
Ada pun finshing 574 ini adalah logo “N” shade di samping sneaker. Agar lebih menyemarakkan, peluncuran kolaborasi ini juga menampilkan pameran khusus di dalam gerai dengan tema "A Look Back in Time" dan “Timeless Classic.”
New Balance 574 terbaru ini akan diluncurkan pada Sabtu, 21 Juli 2018 dengan harga ritel 106 dollar AS, di gerai di Taiwan. Ada pun rilis global sneaker ini mulai pada 28 Juli mendatang.
Sejarah sneaker "menyelinap"
Anda sudah memakai sneaker, namun apakah tahu sejarahnya? Jika kita berbicara mengenai sneakers pasti yang di pikiran kita adalah sepatu running casual seperti NB, Nike atau Adidas, atau brand lainnya.
Sebenarnya, ada cerita dan sejarah yang mungkin belum Anda tahu di balik sepasang sepatu sneaker.
Dilansir www.sneakersholic.com, kembali ke masa lalu, sekira abad ke-18, orang orang memakai rubber soled shoes yang bernama plimsolls. Tapi sepatu ini terlikhat kasar dan kaku sehingga kita tidak bisa membedakan mana sepatu kiri atau kanan
Lalu sekira 1892, US Rubber Company memperkenalkan sepatu karet yang lebih nyaman dengan bahan kanvas, yang disebut keds. Kemudian pada 1917, sepatu ini mulai diproduksi secara massal.

Pada masa itu keds dijuluki sneaker karena jika dipakai berjalan tidak berbising dan tenang, sehingga orang yang memakai bisa menyelinap pada seseorang. Maklum pada jaman itu sepatu yang biasa digunakan berbunyi karena berbahan kasar dan berat.
Converse
Pada tahun yang sama, Marquis Converse memroduksi sepatu khusus pertama yang hanya untuk basket, yang disebut Converse All-Stars.
Pada 1923 dan lIndiana hoops star bernama Chuck Taylor mendukung produksi sepatu ini, dan kemudian dikenal sebagai Chuck Taylor All-Stars. Ini adalah sepatu basket terlaris sepanjang masa.
Sneakers Go Global
Pada 1924, saat itu, seorang pria Jerman bernama Adi Dassler dan sodaranya Rudolf membuat sepatu sneaker dengan naungan brand dassler.
Baca: Resmi Hadir di Indonesia, Ini Harga Resmi dan Spesifikasi Oppo Find X, Pesan di Lazada
Brand yang menjadi sepatu atletik yang kala itu melahirkan brand paling populer di dunia, yaitu Adidas dan Puma.
Bintang olahraga running Jessie Owens memakai sepatu mereka ketika dia memenangkan empat medali emas di Olimpiade 1936.
Era 1950-an
Selama paruh pertama abad ke-20, sneaker pada jaman itu yang dipakai sebagian besar untuk bermain olahraga. Tapi pada 1950-an, anak muda pada jaman itu mulai memakai sneaker sebagai pernyataan fashion.
Remaja mengikuti mode setelah melihat James Dean menggunakan Sneaker dalam film Rebel Without a Cause yang populer saat itu.
Air Jordan
Penjualan sepatu sneakers sangat luar biasa pada 1984, ketika Michael Jordan menandatangani kontrak untuk memakai sepatu Nike Air Jordans yang disebut-sebut sneaker paling terkenal yang pernah dibuat.
Bahkan, setelah Jordan pensiun dari NBA, sepatunya terus menjadi penjual terbaik. Sebagai perusahaan yang memperoduksi sneakers seperti Nike, Reebok dan Adidas mereka bersaing dengan ketat selama dekade ini.

Berinovasi dari teknologi dan style sneakers, dari bahan yang terbaik sampai collabs dengan brand keren lainnya untuk menarik pasar dan minat. Sneakers mulai diproduksi untuk setiap olahraga, termasuk berjalan, skateboard dan lain-lain.
Nike technologyTeknologi sneaker saat ini sangat berkembang. Seperti Nike’s Air Force menggunakan kantong kecil gas pada heels-nya untuk membuat bantalan yang lebih baik. Sementara Reebok memperkenalkan The Pump udara dipompa ke sepatu untuk membuat sepatu terasa pas dan ringan.
Teknologi Sneaker berkembang terus. Seperti Spira Footwear, telah membangun sebuah mata air di telapak kaki untuk mengurangi stres.
Tentu saja, inovasi, brand, teknologi harus dibayar dengan harga, seperti sepatu sneakers sekarang ini memiliki harga lumayan mahal.
Baca: Sepanjang 2018 Ada 19 Kepala Daerah Jadi Tersangka, 15 Orang Diantaranya Melalui OTT KPK
Baca: Gadis 17 Tahun Mau Diajak Kencan Pria 41 Tahun Karena Uang, 6 Tahun Kemudian Begini Kisahnya
Baca: 7 Menteri Jokowi Maju Jadi Caleg di Pileg 2019, Ini Nama-namanya