Krisis Air Bersih di Nipah Panjang

Krisis Air Bersih di Nipah Panjang I, Kepala UPTD SPAM Tanjabtim Beberkan Kendala yang Dihadapi

Kepala UPTD SPAM Kabupaten Tanjabtim, Ahmad Fauzan menjelaskan bahwa terbatasnya ketersediaan air dan minimnya anggaran

Penulis: tribunjambi | Editor: bandot
TRIBUNJAMBI
Krisis air bersih di Nipah Panjang, Kabupaten Tanjabtim ribuan warga andalkan air hujan 

Butuh perjuangan ekstra dan uang tak sedikit bila mereka ingin mendapatkan air bersih.

Selain menunggu turunnya hujan, cara lain adalah membeli air galon, mencari hingga ke hulu sungai, atau membuat sumur bor yang dananya tidak sedikit.

Pardianti mengaku jika musim kemarau dirinya mau tak mau harus membeli air galon dengan harga Rp 10 ribu per galon.

"Kalau lagi dak ado yang jual, nitip samo orang belinyo pakai perahu," ungkapnya saat ditemui Tribunjambi.com.

"Kalau musim kemarau susah nyari air, mulai pening nyari air di mano. Biaklah kami listrik dibatasi daripado air bersih susah nyarinyo," ujarnya.

Baca: Aplikasi Tik Tok, Menkominfo Siap Cabut Blokir Jika Lakukan Hal Ini

Sama halnya dikatakan Marta, warga setempat. Sejak pemekaran Tanjung Jabung, keluarganya tak pernah lagi mendapatkan air bersih.

"Dulu ado (PDAM), cuma sudah dak ngalir lagi. Pakai air hujan atau air sungai lah ni, baju putih pada coklat semua," katanya.

Untuk mengambil air hujan, Marta menampung air yang jatuh dari atap rumahnya.

Air itu dialiri melalui pipa dan ditampung dengan bak mandi.

"Tapi tunggu sekitar 15 menit, kalau langsung ditampung air hujanyo pasti kotor, karena atap berdebu dan banyak pasir," jelasnya.

Melihat situasi ini terus memprihatinkan, Marta berharap pemerintah memberikan solusi.

Minimal, kata dia, adalah bantuan air bersih khususnya saat musim kemarau.

"Kalau hujan senang nian kami rasonyo, air biso dapat minimal untuk duo tigo hari ke depan," tambah Marta.

Terpisah, Lurah Nipah Panjang I Wazri saat dikonfirmasi, Senin (2/7) mengakui bahwa saat ini masyarakatnya masih bergantung dengan air hujan dan air Sungai Batanghari karena belum ada ketersediaan air bersih.

"Air PDAM belum ngalir ke sini, kapasitas air katonyo belum mencukupi makonyo masih banyak yang belum dapat air bersih," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved