Pengusaha Tionghoa Sumbangkan Alquran Raksasa dari Sulaman, Mushaf 17 Meter

Alquran yang akan disumbangkan ini bukan sembarangan. Tapi diterbuat dari sulaman yang dibuat khusus dengan tangan.

Editor: Duanto AS
Alquran bersulam. (via Kemenag.go.id) 

"Pada hemat saya, Mushaf al-Qur'an Sulaman Besar yang dibuat di Tiongkok dan disumbang oleh seorang Tionghoa beragama Khonghucu ini adalah lambang kedekatan Tiongkok/Tionghoa dengan Islam. Penyerahan mushaf ini kepada umat Islam adalah bentuk dialog antar peradaban yang niscaya," tuturnya.

"Bahwa dialog itu menggunakan medium Kitab Suci adalah karena dialog, antar agama maupun antar-peradaban, haruslah berlangsung dalam kesucian hati dan pikiran. Kita semua, umat Islam di Indonesia, perlu berterima kasih kepada Tan Sri Lee Kim Yew atas sumbangan Mushaf Al-Qur'an Sulaman Besar ini," sambungnya.

Lebih lanjut Din menyampaikan bahwa kepada dirinya, Tan Sri Lee Kim Yew berniat lagi menyumbang sebuah Masjid Serba Tembaga yang akan dibangun di pesantren yang ia asuh, Pesantren Modern Internasional Dea Malela, di Sumbawa, NTB. "Semoga segera menjadi kenyataan," harap Din.

Sebagai bagian dari penyerahan Mushaf, Kantor UKP-DKAAP bekerja sama dengan Cheng Ho Multi Culture Education Trust, juga akan menyelenggarakan Forum Dialog Islam-Konghucu di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, pada 4 Juni 2018 pukul 14.00-18.00, diakhiri dengan buka puasa bersama.

Dialog berskala regional ini, ditujukan sebagai wadah silaturahmi dan silatulfikri antar tokoh muslim dan Tionghoa. Dialog akan dihadiri oleh 60 orang tokoh muslim dan Tionghoa dari Indonesia, Malaysia, dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Baca: 8 Tanda-Tanda yang Menunjukkan Seorang Wanita Sudah Lama Tidak Berhubungan Badan

Baca: Pertama dalam Sejarah - Gadis Keturunan Malaysia-Indonesia Ikuti Miss Universe di Selandia Baru

Sumbangan Mushaf itu bermula dari pertemuan Din Syamsudin dengan Tan Sri.

Din mengisahkan, sekitar setahun saat bertemu Tan Sri di Kuala Lumpur, kepadanya Tan Sri menceritakan bahwa sudah hampir dua tahun (sejak 2015) dirinya meminta seorang ibu di Ninxiang, untuk menyulam Mushaf al-Qur'an besar.

"Tan Sri Lee berniat menyumbangkannya kepada umat Islam melalui Raja Saudi Arabia, yang dikenalnya sebagai pusat Agama Islam. Lantas saya usulkan mengapa tidak melalui Presiden Indonesia, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia,” kata Din.

Baca: Blak-blakan, Ashanty Usai Ngintip Kengerian di Villa Ahmad Dhani, Sampai Tak Mau Tidur di Sana

Baca: Obesitas Ternyata Banyak Jenisnya Loh

Gayung bersambut, Tan Sri pun setuju dan meminta Din Syamsuddin mengirim proofreader untuk memastikan kebenaran penulisan mushaf. Maka pada Februari lalu Din mengirim Dr. Ghilmanul Wasath, alumnus Universitas Al-Azhar Mesir, untuk berangkat ke Ningxia. Dari proofreading tersebut diketahui hanya ada beberapa kesalahan minor yang segera diperbaiki.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved