Kesedihan Ibunda Razan Najjar: Kuharap Bisa Melihatnya Dalam Gaun Pengantin Putih, Bukan Kain Kafan
Sabreen al-Najjar menceritakan kembali kenangan saat terakhir kali dia melihat putrinya hidup.
"Kami memiliki satu tujuan - untuk menyelamatkan nyawa dan mengevakuasi [orang-orang yang terluka]," katanya.

"Kami melakukan ini untuk negara kami," lanjutnya, menambahkan bahwa itu adalah pekerjaan kemanusiaan.
Razan juga menolak penilaian masyarakat terhadap perempuan yang bekerja di lapangan, di mana ia sendiri akan melakukan 13 jam shift, mulai dari jam 7 pagi sampai 8 malam.
"Perempuan sering diadili tetapi masyarakat harus menerima kita," kata Razan.
"Jika mereka tidak mau menerima kami karena pilihan, mereka akan dipaksa untuk menerima kami. Karena kami memiliki kekuatan lebih daripada siapa pun."
Baca: Mulai Senin 3 Juni Parpol Diminta Memasukkan Daftar Nama ke Aplikasi Calon Legislatif KPU
Sabreen mengatakan putrinya berada di garis depan untuk menyelamatkan para pemrotes yang terkena sasaran tembakan tentara Israel, sejak 30 Maret - dan tidak hanya pada hari Jumat.
Razan menjadi wajah yang akrab di perkemahan Khan Younis, salah satu dari lima yang didirikan di sepanjang pagar timur di Jalur Gaza.
"Dia tidak pernah peduli tentang apa yang dikatakan orang," kata Sabreen.
"Dia berkonsentrasi pada pekerjaannya di lapangan sebagai tenaga medis sukarela, yang mencerminkan kekuatan dan tekadnya."
"Putriku tidak punya senjata; dia seorang medis," tambahnya. "Dia memberi banyak kepada orang-orangnya."
Baca: Nasib Tragis Razan Najjar, Diterjang Peluru Tentara Israel di Jalur Gaza Saat Tolong Demonstran
Tenaga medis di lapangan sebelumnya mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pasukan Israel telah menembaki para demonstran dengan jenis putaran baru.
Peluru yang ditembakkkan tentara Israel ini disebut juga "kupu-kupu peluru".
Ketika peluru itu ditembakkan ke sasaran, maka korban akan mengalami luka parah pada arteri dan tulang dan cedera dalam yang tak kalah parah.
Baca: Pergi Melaut Sejak Jumat, Warga Hanya Temukan Bangkai Pompong Nelayan di Tanjabtim Ini
Rida beserta lelaki lain mengangkat Razan ke tenda darurat.

Para dokter yang lain pun berusaha menyelamatkan nyawa Razan.