Kesehatan
Tidak Disarankan Mengonsumsi Pil KB Secara Terus-menerus, Efeknya Cukup Membahayakan
Pil KB merupakan salah satu alat kontrasepsi yang paling sering digunakan pasangan, khususnya wanita. Sebagai salah satu metode
Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM - Pil KB merupakan salah satu alat kontrasepsi yang paling sering digunakan pasangan, khususnya wanita. Sebagai salah satu metode menunda kehamilan, pil KB memiliki efektivitas mencapai lebih dari 99 persen jika digunakan dengan tepat.
Namun, apakah pil KB boleh terus-menerus dikonsumsi? dr. Andika Widyatama dari klikdokter.com mengulas tentang efeknya, dan kembali diunggah di Facebook Sabtu (2/6) pukul 20.00 WIB.
Baca: Matahari Lippo Plaza Jadi Serbuan - Ini Item Pakaian Favorit Pria Milenial dan Wanita
"Pil KB merupakan kontrasepsi oral yang mengandung hormon dan dapat memengaruhi kadar hormon di tubuh," ujar dr. Andika. Pil ini terdiri dari 2 jenis, yaitu pil kombinasi (mengandung hormon esterogen dan progestin), dan pil yang hanya mengandung progestin.
Biasanya, wanita yang tidak bisa mengonsumsi estrogen karena masalah kesehatan yang dialaminya, dapat menggunakan pil progestin sebagai kontrasepsi. Dalam memilih metode kontrasepsi sangat penting untuk mempertimbangkan beberapa faktor, seperti efektivitas dalam mencegah kehamilan dan efek samping yang ditimbulkan serta riwayat kesehatan Anda maupun keluarga.
Sebenarnya tidak ada jangka waktu spesifik bagi seorang wanita untuk berhenti konsumsi pil KB, kecuali bila ingin memilik anak. "Sangat penting bagi Anda untuk melakukan kontrol secara rutin ke dokter mengenai pil KB yang Anda gunakan," jelas Andika.
Dengan demikian, Anda dapat memastikan agar pil KB dikonsumsi secara tepat, tidak menimbulkan efek buruk pada kesehatan, dan menurunkan risiko kehamilan yang tidak diharapkan.
Baca: Inilah 3 Situs Agama Paling Penting, Per-9 Juni Israel Tutup Pintu bagi Turis Indonesia
Baca: Soal Pohon Plastik - Sandiaga: Harusnya Koalisi Pejalan Kaki Juga Kritik yang Muncul Tahun Lalu
"Bila tidak memiliki masalah selama menggunakan pil KB pada satu tahun pertama, maka Anda bisa melanjutkan penggunaan pil KB selama beberapa tahun ke depan," imbuhnya.
Ada satu hal yang juga menjadi perhatian pada penggunaan pil KB dalam jangka panjang, yaitu meningkatkan risiko kanker. Menurut National Cancer Institute, penggunaan pil KB diduga sedikit menurunkan risiko mengalami kanker endometrium dan kanker ovum.
Sedangkan, penggunaan pil KB dalam jangka panjang diduga sedikit meningkatkan risiko kanker payudara, kanker hati, dan kanker serviks (leher rahim). Dengan demikian, bila Anda memiliki riwayat jenis-jenis kanker tersebut, maka perlu disampaikan kepada dokter Anda.
Penggunaan pil KB dalam jangka panjang juga sedikit meningkatkan risiko serangan jantung setelah usia 35 tahun. Risiko tersebut dapat meningkat jika Anda memiliki riwayat tekanan darah tinggi, riwayat penyakit jantung, atau pun penyakit diabetes.
Baca: WNI Paling Banyak Menghabiskan Uang saat Wisata ke Israel/Palestina. Ini Produk Paling Digandrungi
Baca: Soal RT Diminta Kumpulkan Zakat Minimal Rp 1 Juta - Sandiaga: Tak Ada Arahan Spesifik
Baca: 47 Tahun Hidup dengan Tumor Seberat 14,9 Kg. Begini Kondisi Penderita setelah Diangkat
Konsumsi pil KB pada wanita perokok
Perlu Anda ketahui bahwa pil progestin lebih tepat digunakan bagi semua wanita yang tidak merokok dan pada wanita muda yang merokok. Sedangkan, pil kombinasi umumnya aman digunakan untuk semua wanita yang tidak merokok. Umumnya, wanita yang merokok dapat menggunakan pil KB dengan efektif.
Setelah mencapai usia pertengahan 30-an ke atas, wanita yang merokok dan mengonsumsi pil KB dapat lebih berisiko mengalami berbagai komplikasi.
Merokok dapat menurunkan efektivitas kerja esterogen dalam pil KB. Selain itu, merokok juga dapat meningkatkan risiko mengalami penyakit jantung dan kanker.
"Dengan demikian, pastikan penggunaan pil KB merupakan metode kontrasepsi yang tepat bagi Anda dan pasangan."
Konsultasikan pula dengan dokter spesialis kandungan Anda sebelum memilih metode kontrasepsi yang hendak digunakan, sehingga hasilnya benar-benar tepat sasaran.
Baca: Diduga Terpapar Ideologi Teroris - Bripkas NL Ikut Pengajian Sejak 2012
Baca: Polres Tanjab Barat Gelar Sertijab Kasat Reskrim dan Kapolsek
Baca: Saham Wall Sreet Naik, Angka Pengangguran di AS Turun ke Level Terendah dalam 18 Tahun
Baca: S&P Pertahankan Rating Indonesia, Dana Asing Diprediksi Masuk Kembali