Ratusan Petempur Rusia Tewas dalam Pertempuran Brutal 7 Februari di Suriah
Surat kabar The New York Times menguak tabir pertempuran brutal di dekat Deir Ez-Zor, Suriah Timur, pada 7 Februari 2018.
Ia mengakui merestui dan memberi perintah menghabisi serangan itu kepada Kepala Staf Gabungan Jenderal Joseph F Dunfor.
Perintah itu benar-benar dituntaskan.
Pertempuran diawali dengan kemunculan sekelompok kecil petempur yang mendekati pos militer AS yang dijaga sekitar 30 prajurit Delta Force dan Ranger dari Komando Operasi Gabungan Khusus (JSOC).
Kelompok pasukan ini dibantu petempur Kurdi dan kelompok bersenjata Arab yang disokong Pentagon dan sekutunya.
Sekitar 20 mil dari pos dekat ladang Conoco, ada kelompok pasukan Marinir dan Green Berets.
Mereka memonitor layar komputer yang menyiarkan hasil pantauan pesawat nirawak terhadap pergerakan petempur pro Damaskus dekat ladang gas Conoco.
Sekitar pukul 3 waktu Damaskus, pasukan proDamaskus bergerak menuju sasaran.
Tak kurang 27 kendaraan tempur berarak, dengan kekuatan personil sekitar 500 orang.
Seiring ofensif itu, pusat komando operasi AS di Pangkalan Udara Al Udeid, Qatar, menyalakan lampu merah.
Para pilot tempur AS dibriefing cepat terkait potensi perang di Deir Ez-Zor ini.
Begitu juga semua unit tempur udara AS di Irak, Turki, dan Yordania, disiagakan.
Kelompok pasukan Baret Hijau dan Marinir di lokasi terdekat juga langsung bergerak mengirim bantuan personil.
Ada empat ranpur antiranjau, dan truk penuh muatan rudal antitank, pelacak thermal, makanan dan air, meluncur ke pos dekat ladang gas Conoco.
Pada pukul 8.30, tiga tank T-72 buatan Rusia nongol di jarak sekitar satu mil dari kubu pasukan AS.
Kelompok pasukan Baret Hijau menyiapkan semua kekuatan untuk membela diri.