Setelah 15 Tahun Menanti, Ini Keistimewaan Bandara Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati

Setelah menanti sekitar 15 tahun, Bandara Internasional Jawa Barat ( BIJB), di Kecamatan Kertajati, Kabupaten

Editor: rida
Suasana ruang tunggu pesawat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5/2018). BIJB merupakan bandara kedua terbesar di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng yang memiliki luas lahan mencapai 1.800 hektar dan akan dioperasikan pada hari Kamis (24/5/2018). (ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA) 

Pada 22 Januari 2018, Pemprov Jabar membuat Kesepakatan dengan PT Angkasa Pura II untuk pengelolaan BIJB di Gedung Negara Pakuan.

Penerbangan Haji

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Bandara Kertajati akan menjadi embarkasi haji antara menyusul daya dukung landasan pacu yang belum bisa mengakomodasi pesawat berbadan lebar.

"Format yang akan dilakukan itu diperlakukan sebagai embarkasi antara. Artinya penerbangan itu akan dilakukan dari Kertajati ke Soekarno-Hatta. Dari Soekarno-Hatta baru ke Saudi," tutur Budi di Kantor Kemenko Kemaritiman Jakarta.

Budi menjelaskan, format embarkasi antara dilakukan seperti halnya di Bandara Radin Inten II Bandar Lampung.

Meski hanya menjadi embarkasi haji sementara, secara teknis Kementerian Perhubungan telah memastikan kesiapan bandara tersebut.

Baca: Kehilangan Handphone, Seorang Wanita Sebabkan Kereta Bandara - Kota Terlambat 20 Menit

Baca: Ini yang Dilakukan Kemenag Terkait 200 Nama Mubaligh, Diserahkan ke

Baca: Batalkan Pertemuan dengan Kim Jong Un, Trump: Nuklir Kami Jauh Lebih Hebat dan Kuat

"Kementerian Perhubungan selaku sektor teknis sudah meneliti berkaitan dengan hal teknis, seperti kemampuan runway, daya dukung, dan teknis lainnya. Prinsipnya dapat digunakan," ujarnya.

Sistem navigasi udara, tambah Budi, juga telah siap.

Begitu pula Garuda Indonesia yang akan menjadi maskapai perantara yang membawa jemaah dari BIJB menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Adapun lama penerbangan (Kertajati ke Soekarno-Hatta) kira-kira 45 menit.

Sementara panjang landasan pacu bandara itu akan ditambah menjadi 3.000 meter pada Juli mendatang dan ditargetkan rampung enam bulan.

Saat ini, panjang landasan pacu baru 2.500 meter sehingga memang belum bisa didarati pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777 yang biasa digunakan untuk penerbangan haji.

Sehingga nantinya, Garuda Indonesia akan mengangkut jemaah haji dengan Airbus 330 sampai ke Bandara Soekarno-Hatta.

Kemudian, jemaah akan berpindah ke pesawat Saudi Airlines yang mendapat jatah jemaah wilayah tersebut, untuk langsung terbang menuju Arab Saudi.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, perjalanan haji dari dan ke BIJB Kertajati rencananya berjumlah lima kloter dan maksimum 2.500 orang dari wilayah Majalengka dan mungkin Sumedang.

Dia juga memastikan kesiapan Pemerintah Kabupaten Majalengka dan Pemprov Jawa Barat terkait penerbangan haji dari bandara berkode KJT ini.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penantian 15 Tahun Bandara Kertajati...", https://regional.kompas.com/read/2018/05/25/06032041/penantian-15-tahun-bandara-kertajati.

Editor : Reni Susanti

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved