Teman Karib Pelaku Bom Dita Sesalkan, Para Mentor Sudah Tobat, Dita Malah Makin Parah
Dita Oeprianto, pelaku teror yang mengajak istri dan empat anaknya melakukan bom bunuh diri, terus menjadi pembicaraan hangat.
Editor:
Nani Rachmaini
TRIBUNJATIM.COM/NURIKA ANISA
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan memegang foto keluarga Dita Supriyanto, pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Stadium dua, mulai menganggap sistem negara tidak benar.
Saat itu keyakinan ini hanya ada di dalam hati saja, tidak pakai kekerasan.
Stadium tiga, mulai mengumpat atau menggunakan kekerasan verbal untuk mengungkapkan ketidaksukaanya.
Terakhir stadium empat, mereka mulai menggunakan kekerasan fisik.
Proses evolusi itu lanjut Faiz terjadi tanpa mereka sadari.
"Tapi ada juga yang sehari. Ali Imron pernah diwawancara oleh Wahid Foundation. Ia mengatakan beri saya anak yang ghiroh keagamaannya sedang tinggi-tingginya, dalam waktu 24 jam dia bisa jadi pengantin (pengebom bunuh diri)," terang Faiz. (surya/pit)