Mau Tahu Apa yang Terjadi Pada Tubuh Kita Saat Menjalankan Puasa?
Di belahan utara dunia, Ramadan jatuh pada musim panas yang membuat matahari terbit lebih awal dan terbenam lebih lambat sehingga masa puasa
Asupan cairan yang berkurang selama masa puasa harus diisi ulang pada masa selang karena kalau tidak, hanya berkeringat saja bisa menyebabkan dehidrasi.
Sementara makanan yang dikonsumsi sebaiknya mengandung kadar 'makanan berenergi' yang tepat, seperti karbohidrat dan lemak.
Juga penting untuk menjaga keseimbangan gizi, dengan mengonsumsi protein, garam, dan tentu saja air.
Baca: Abu Umar Guru dari Dita Oepriyanto, Terduga Bomber Gereja Surabaya Tertangkap di Rumah Istri Mudanya
Terbiasa - Hari 8-15
Pada tahap ketiga ini, Anda sudah bisa melihat peningkatan karena tubuh mulai menyesuaikan diri dengan puasa.
Dr Razeen Mahroof -seorang konsultan kedokteran di Rumah Sakit Addenbrooke, Cambridge- menjelaskan ada beberapa keuntungan lain dari puasa.
"Dalam kehidupan sehari-hari yang biasa, kita sering makan terlalu banyak kalori, yang bisa mencegah tubuh untuk melakukan tugas-tugas lain dengan baik, seperti menyembuhkan diri sendiri."
"Hal itu diperbaiki pada masa puasa, dengan memungkinkan tubuh untuk mengalihkan perhatian ke fungsi-fungsi lain."
"Jadi puasa bisa memberi manfaat baik bagi tubuh Anda dengan memfasilitasi penyembuhan sendiri dan juga mencegah serta memerangi infeksi," tambah Dr Mahroof.
Baca: Beranggotakan 90 Personel! Kopassusgab, Pasukan Khusus TNI yang Dihidupkan Demi Matikan Teroris
Detoksifikasi- Hari 16-30
Pada setengah masa terakhir Ramadan, tubuh sudah sepenuhnya teradaptasi dengan proses puasa.
Usus besar, hati, ginjal, dan juga kulit menjalani periode detoksifikasi atau penetralan racun di dalam tubuh.
"Bagi kesehatan, pada tahap ini, organ tubuh seharusnya sudah berfungsi pada kapasitas maksimum. Ingatan dan konsentrasi Anda mungkin meningkat dan Anda juga mungkin memiliki tenaga lebih banyak," jelas Dr Mahroof.
"Tubuh Anda tidak lagi berpaling pada protein untuk energi. Hal tersebut terjadi ketika berada dalam 'kelaparan' dan menggunakan otot untuk tenaga, yang terjadi pada puasa panjang yang berkelanjutan selama sejumlah hari dan minggu."
"Karena puasa pada bulan Ramadan berlangsung dari Subuh hingga Maghrib, cukup menjadi kesempatan untuk mengisi kembali tubuh kita dengan makanan dan cairan penghasil tenaga."