Razia TKA

Ini Alasan Perusahaan di Jambi Masih Pekerjakan WNA Untuk Posisi Tertentu

Kebijakan perusahaan untuk mendatangkan tenaga kerja profesional atau teknisi di sejumlah perusahaan di Jambi merupakan

Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN JAMBI/DEDY NURDIN
Razia TKA 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedy Nurdin

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kebijakan perusahaan untuk mendatangkan tenaga kerja profesional atau teknisi di sejumlah perusahaan di Jambi merupakan hal yang wajar dan sah saja.

Hal ini di sampaikan Syafrizal Sayuti, staf bidang pengawasan tenaga kerja di Dinas Nakertrans Provinsi Jambi usai kegiatan razia orang asing di sejumlah perusahaan di kawasan Talang Duku, Kabupaten Muarojambi, Selasa (15/5/2018).

Dan harus diakui kata Syafrizal jika saat ini tenaga ahli untuk dalam negeri sendiri masih minim.

Baca: VIDEO: Razia Perusahaan di Talang Duku, Kantor Imigrasi Jambi Temukan 7 TKA Asal China

"Sesuai kebutuhan perusahaan, kalau mereka butuh ahli dan tidak ada dikita tidak bisa di halangi," katanya.

Namun hal ini mesti menjadi pembelajaran agar kedepan para generasi muda bisa menguasai berbagai skill teknologi sehingga kedepab bisa bersaing dengan kualitas tenaga kerja asing (WNA).

Ia menambahkan, saat ini Pemerintah Provinsi Jambi sudah mengeluarkan anggaran untuk kegiatan pelatihan bagi masyarakat dalam berbagai teknologi dan bidang pekerjaan.

"Pemerintah menyiapkan fasilitas pelatihan di BLK. Yang dianggarkan oleh Pemda. Ini tujuannya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat, manfaatkan ini," katanya.

Seperti terlihat, dalam razia pengawasan orang asing yang digelar Kantor Imigrasi Jambi tenaga ahli atau teknisi di perusahaan masih banyak di isi oleh WNA. baik dari Cina, Pakistan, India, Thailand, Malaysia maupun negara-negara lainnya.

Indra, Kepala Pabrik di PT Budi Nabati Perkasa mengatakan sebelumnya, di perusahaannya mempekerjakan 22 orang WNA. Namun saat ini hanya tersisa tujuh orang.

Baca: Sekitar 93 WNA Bekerja di Sejumlah Perusahaan di Kota dan Kabupaten Muarojambi

Baca: Persediaan Produk Untuk Ramadan dan Sambut Lebaran di Jamtos Capai 90 Persen

Ia mengatakan, jika dihitung menggunakan tenaga kerja asing dari luar negri membutuhkan cost yang mahal. Padahal sesuai prinsip ekonomi, semestinya biaya ini bisa ditekan.

Dengan menggunakan tenaga kerja asal Indonesia sendiri. Hanya saja ada beberapa bidang teknis di perusahaan yang sulit untuk dicarikan teknisi.

"Makanya kita masih pakai dari WNA karna memang mereka lebih mengusai. Biayanya memang lebih tinggi. etos kerjanya juga cukup baik dan tidak malas-malasan, kita sih berharap dari kita sendiri tapi cukup sulit untuk teknisi tertentu di perusahaan kami," ujar Indra.

Baca: Razia TKA di Jambi - Zamroni: Sejauh Ini Belum Kita Temukan WNA Ilegal di Jambi

Baca: VIDEO: Pawai Obor Ramaikan Jalanan Kabupaten Bungo

Baca: VIDEO: Pawai Obor Ramaikan Jalanan Kabupaten Bungo

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved