Tewas Baku Tembak Dengan Densus, 4 Terduga Teroris yang Siap Serang Mako Brimob Anggota Kelompok Ini
Ternyata tak hanya para napi teroris, kerusuhan tersebut juga memancing teroris lainnya untuk bergerak ke Mako Brimob.
TRIBUNJAMBI.COM - Pasca kerusuhan di Mako Brimob di Kelapa Dua, rentetan teror terjadi di Indonesia.
Teranyar yakni ledakan bom di Surabaya.
Kerusuhan di Rutan Salemba Cabang Mako Brimob tersebut melibatkan Napi terorisme dan personel Brimob.
Lima orang polisi dan satu orang napi menjadi korban.
Ternyata tak hanya para napi teroris, kerusuhan tersebut juga memancing teroris lainnya untuk bergerak ke Mako Brimob.
Sebelumnya dua orang wanita kedapatan ditangkap saat akan melakukan penyerangan di Mako Brimob.
Selain dua orang wanita tersebut, ada empat terduga teroris yang juga bakal ke Mako Brimob. Beruntung empat orang tersebut akhirnya bisa dilumpuhkan.
Empat terduga teroris yang tewas ditembak di Terminal Pasir Hayam Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat, berencana menyerang sejumlah pos polisi.
Baca: Kronologi Ledakan Bom Surabaya, Tiga Gereja Jadi Sasaran, Saksi Mata Lihat Hal Mengerikan Ini
Baca: Tiga Orang Diduga Pelaku Bom GKI Surabaya Cekcok Dengan Satpam Dua Masih Anak-anak, Ini Ciri-cirinya
Termasuk menyerang Markas Korps Brimob Polri di Kelapa Dua, Depok "Info intelijen mereka akan bergerak ke Mako Brimob," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Minggu (14/5/2018).
Selain itu, mereka juga berencana menyerang pos dan kantor polisi di wilayah Jakarta dan Bandung.
Setyo mengatakan, keempat terduga teroris itu telah mempersiapkan senjata untuk menyerang.
"Mereka berencana menyerang dengan cara hit and run dengan senjata api dan panah busur," kata Setyo.
Keempat terduga terduga teroris itu berinisial BBN, DCN, AR, HS. Mereka tewas dalam baku tembak dengan anggota Densus 88 yang telah membuntuti mereka dari Sukabumi.
Mereka ditembak karena melakukan perlawanan.
Setyo mengatakan, keempat terduga teroris berkendara dari Sukabumi menggunakan mobil dengan nomor polisi D 1614 UZ.
Mereka baru menyadari keberadaan anggota Polri yang membuntuti mereka saat berada di Cianjur.
Mereka kemudian melarikan diri ke arah terminal dan langsung dikejar petugas.
Baca: Bom di Surabaya, Satpam Gereja Sempat Halangi Tiga Perempuan Bercadar, Tiba-tiba Meledak. . .
Baca: Beredar Rekaman CCTV Bom Surabaya, Boncengan Sepeda Motor, Masuk Pekarangan Gereja Lalu Meledak
Baca: Batti Terlibat Teroris, Tetangga : Enggak Heran, Gelagat atau Gerak-geriknya Sudah Kebaca
Karena mereka melawan, kata Setyo, petugas terpaksa melepaskan tembakan.
"Mobil kita juga ditembak. Kita tidak mau didahului, jadi kita mendahului," kata Setyo.
Tangkap Terduga Teroris di Sukabumi dan Cikarang
Densus 88 Antiteror Polri menangkap dua terduga teroris berinisial G di Sukabumi dan M di Cikarang, Minggu (14/5/2018).
Penangkapan itu menyusul penyergapan empat terduga teroris yang ditembak mati di Terminal Pasir Hayam Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat.
"Setelah petugas menangkap dan menembak yang di Cianjur, petugas melalukan pengejaran lanjutan dan menangkap kembali atas nama G dan M," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisyo dalam konferensi pers di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Minggu siang.
Saat ini, kedua orang tersebut tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh Densus 88.
Setyo mengatakan, baik empat terduga teroris yang tewas ditembak maupun dua orang yang ditangkap belakangan merupakan bagian dari Jamaah Ansharut Daulah.
"Mereka dipimpin oleh K dan M, napi di Nusakambangan yang sudah lama," ujar Setyo.
Setyo mengatakan, sebelumnya sudah ada komunikasi napi teroris di Nusakambangan dengan terduga teroris yang ditangkap itu.
Namun, Setyo enggan mengungkap detil soal komunikasi itu.
"Itu infonya kita lah. Tidak boleh dibuka," kata dia. Keempat terduga terduga teroris yang ditembak mati itu berinisial BBN, DCN, AR, HS.
Mereka tewas dalam baku tembak dengan anggota Densus 88 yang telah membuntuti mereka dari Sukabumi.
Mereka ditembak karena melakukan perlawanan. Setyo mengatakan, keempat terduga teroris berkendara dari Sukabumi menggunakan mobil dengan nomor polisi D 1614 UZ.
Mereka baru menyadari keberadaan anggota Polri yang membuntuti mereka saat berada di Cianjur.
Mereka kemudian melarikan diri ke arah terminal dan langsung dikejar petugas.
Karena mereka melawan, kata Setyo, petugas terpaksa melepaskan tembakan.
"Mobil kita juga ditembak. Kita tidak mau didahului, jadi kita mendahului," kata Setyo. Setyo mengatakan, kelompok tersebut menargetkan kantor polisi sebagai sasaran untuk menyerang. Namun, kata dia, polisi belum bisa mengungkap apakah hal ini berkaitan langsung dengan tragedi di Markas Komando Brimob Polri, beberapa waktu lalu.
"Tentang rangkaiannya akan terkuak setelah analisis petugas selesai. Mohon waktu," kata Setyo.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/mako-brimob_20180513_160216.jpg)