Menguak 5 Fakta Kerusuhan Napi Teroris di Mako Brimob, dari Urusan Makanan Sampai Sempat Rakit Bom!

Saking viralnya, banyak foto dan video yang diduga gambarkan kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua kala itu.

Editor: Andreas Eko Prasetyo

TRIBUNJAMBI.COM - Kata 'Mako Brimob' masuk dalam daftar trending mesin pencarian Google.

Itu karena masyarakat dihebohkan dengan terjadinya kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, pada hari Selasa (8/5/2018) malam hingga Rabu (9/5/2018) dini hari kemarin.

Saking viralnya, banyak foto dan video yang diduga gambarkan kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua kala itu.

 

Berikut ini beberapa foto dan video yang dimaksud.

Baca: Misteri Senjata yang Digunakan Napi Teroris, Benarkah Rampasan dari Densus 88? Bagaimana Bisa?

Menanggapi hal itu, pihak Polri meminta masyarakat untuk tidak langsung percaya pada informasi tersebut.

Usut punya usut, insiden ini telah menewaskan lima orang anggota polisi dan satu orang nara pidana.

Satu orang dari pihak kepolisian bahkan dijadikan sandera oleh para narapidana teroris di Mako Brimob.

Lalu, seperti apa perkembangan terbaru insiden ini?

Baca: Tiba-tiba Viral Video Kapolres Karawang Minta Maaf ke TNI, Ada Apa Ya?

Tribunstyle melansir dari Kompas.comn, berikut 5 fakta terbaru seputar kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua!

1. Berawal dari cekcok soal makanan

Kompas
Kompas 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) M Iqbal membenarkan adanya insiden di dalam Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada Selasa (8/5/2018) malam.

Iqbal menambahkan, ada beberapa tahanan yang membuat keributan.

"Saya benarkan bahwa ada insiden di dalam Mako Brimob Kelapa Dua. Ada dugaan tahanan ribut dengan beberapa petugas," ujar Iqbal saat ditemui di depan Mako Brimob Kelapa Dua, Rabu (9/5/2018).

Keributan tersebut bermula dari penolakan pihak keluarga narapidana terorisme saat polisi hendak memeriksa makanan yang dibawa.

Baca: Utang DPRD Merangin Bertambah Lagi, Putusan Pengadilan Negeri Sudah Keluar

Ketika itu pihak keluarga bermaksud menjenguk salah satu narapidana terorisme.

Akibat insiden tersebut lima polisi gugur dan satu narapidana tewas dalam insiden tersebut.

Satu narapidana terorisme itu ditembak karena melawan dan merebut senjata petugas.

2. Satu sandera berhasil bebas

Kompas
Kompas

Bripka Iwan Sarjana, seorang sandera dari pihak kepolisian, akhirnya berhasil dibebaskan dalam kondisi hidup.

Sebelumnya, Iwan sempat disandera napi terori sejak hari Selasa (8/5/2018) malam saat mereka berhasil menguasai rutan.

"Sandera Bripol Iwan Sarjana, sudah dibebaskan dalam keadaan hidup,"ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto dalam jumpa pers di Baharkam, Kelapa Dua, Depok, Kamis dini hari.

Saat diselamatkan, ada luka lebam di muka dan bagian tubuh Iwan laiunnya.

"Pelaksanaan kira-kira satu jam yang lalu, kira kira jam 12.00 (pukul 00.00)," ucap Setyo.

Pasca diselamatkan, Iwan langsung dilarikan ke RS Polri Kramat Jati untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Anehnya, nama Bripka Iwan Sarjana tidak ada dalam daftar pasien di rumah sakit tersebut.

Hal itu dikonfirmasi langsung oleh salah seorang petugas Instalasi Gawat Darurat RS Polri.

"Enggak ada sih mas, konfirmasi yang kita terrima baru lima jenazah yang kemarin saja. Belum ada yang (pasien) yang masuk lagi terkait itu (kericuhan di Mako Brimob," kata petugas yang tak mau disebutkan namanya itu, Kamis (10/5/2018).

Menurut sejumlah awak media yang berjaga malam tadi, tidak ada pula tanda-tanda kedatangan ambulans yang membawa Bripka Iwan Sarjana.

3. Polisi berhasil ambil alih Mako Brimob

Kompas
Kompas

Pihak berwajib menghentikan operasi di Rutan Cabang Salemba Mako Brimob pada hari Kamis (10/5/2018) pukul 07.15 WIB.

Operasi itu sudah dilakukan sejak Selasa (8/5/2018) kemarin.

"Titik operasi sudah berakhir pada pukul 07.15 tadi. Ini pertemuan pertama saya kepada masyarakat," ujar Wakapolri Komjen Syafruddin di Mako Brimob, Jawa Barat, Kamis pagi.

Baca: Waspada, April Ini Muncul 6 Hotspot di Jambi, Ingat Karhutla

Dalam melakukan operasi, kepolisian mengedepankan upaya persuasif dan kepala dingin.

Saya selalu katakan kepada semua tim dari semua unsur untuk berkepala dingin, walaupun teman-teman gugur dan lakukan upaya persuasif walaupun teman-teman dibantai secara sadis," ujarnya.

4. Narapidana terorisme menyerah

Kompas
Kompas

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menjelaskan, pihak kepolisian telah memberikan ultimatum untuk melakukan serbuan pada 155 tahanan yang melakukan kerusuhan di Mako Brimob.

Aksi itu dilakukan pada Kamis pagi tadi.

"Aparat keamanan memberikan ultimatum, bukan negosiasi ya, tapi memberikan ultimatum bahwa kita akan melaksanakan serbuan," kata Wiranto dalam jumpa pers, Kamis.

Wiranto menambahkan, 145 dari 155 tahanan terorisme langsung menyerah tanpa syarat setelah polisi memberikan ultimatum tersebut.

Baca: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Masih Terjadi Sepekan ke Depan

"Maka sebelum fajar mereka menyerah tanpa tanpa syarat. Tidak ada negosiasi, tidak ada syarat," lanjut Wiranto.

Sementara 10 tahanan yang belum menyerahkan diri langsung diserbu polisi.

Tak lama berselang, akhirnya mereka menyerah juga.

5. Tahanan teroris sempat merakit bom saat menguasai Mako Brimob

Kompas
Kompas

Wakapolri Komjen Syafruddin mengatakan bahwa dalam penyanderaan yang berlangsung selama 40 jam itu, para tahanan terorisme sempat merakit bom.

"Ternyata, mereka selama 40 jam melakukan penyanderaan, mereka juga melakukan kegiatan-kegiatan perakitan bom dan sebagainya," ujar Syafruddin adalam jumpa pers di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (10/5/2018).

Dia menambahkan, suara yang terdengar sekitar pukul 07.18 WIB tadi berasal dari bom rakitan tersebut. (Tribunstyle/ Irsan Yamananda)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul 5 Fakta Terbaru Seputar Kerusuhan di Mako Brimob, Mulai Penyebab Hingga Pelaku Sempat Rakit Bom!, http://style.tribunnews.com/2018/05/10/5-fakta-terbaru-seputar-kerusuhan-di-mako-brimob-mulai-penyebab-hingga-pelaku-sempat-rakit-bom?page=all.

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved