Tradisi Suku Terpencil di Papua, Bukan Dikubur atau Dikremasi, Malah Asapi Mayat Sampai Kering
Meski terbilang aneh dan menyeramkan, metode pengasapan manusia masih ada sampai sekarang.
TRIBUNJAMBI.COM - Pernah melihat ikan atau daging asap?
Pengasapan dilakukan untuk mengawetkan makanan dan membuat rasanya menjadi lebih enak.
Namun apa jadinya jika manusia yang diasapi?
Masih berniat memakannya?
Baca: Bakal Ada Perang Lagi Nih, Marc Marquez Bilang Valentino Rossi Merusak MotoGP
Meski terbilang aneh dan menyeramkan, metode pengasapan manusia masih ada sampai sekarang.
Bukan di luar negeri melainkan Indonesia.
Dilansir TribunTravel.com dari laman thenational.ae, Suku Dani tak cuma dikenal sebagai etnis terpencil di dunia.

Melainkan juga karena tradisinya yang tak biasa.
Satunya adalah tradisi pengasapan mayat.
Mereka menggunakan metode ini untuk mengawetkan mayat atau biasa dikenal sebagai mumifikasi.
Bukan sembarang orang yang menjadi mumi.
Melainkan kepala suku atau orang-orang yang dianggap pahlawan di suku Dani.
Sebelum diasapi, mereka lebih dulu dibalsem dengan menggunakan minyak ikan.
Kemudian baru diasapi sampai kering dan menghitam.
Baca: Membayar Zakat Fitrah dengan Uang, Bolehkah? Ini Penjelasan dan Dalilnya
Setelahnya baru diletakkan dalam gubuk yang dikenal sebagai honai.