Tradisi Suku Terpencil di Papua, Bukan Dikubur atau Dikremasi, Malah Asapi Mayat Sampai Kering

Meski terbilang aneh dan menyeramkan, metode pengasapan manusia masih ada sampai sekarang.

Editor: Suci Rahayu PK
Mumi suku Dani 

TRIBUNJAMBI.COM - Pernah melihat ikan atau daging asap?

Pengasapan dilakukan untuk mengawetkan makanan dan membuat rasanya menjadi lebih enak.

Namun apa jadinya jika manusia yang diasapi?

Masih berniat memakannya?

Baca: Bakal Ada Perang Lagi Nih, Marc Marquez Bilang Valentino Rossi Merusak MotoGP

Meski terbilang aneh dan menyeramkan, metode pengasapan manusia masih ada sampai sekarang.

Bukan di luar negeri melainkan Indonesia.

Dilansir TribunTravel.com dari laman thenational.ae, Suku Dani tak cuma dikenal sebagai etnis terpencil di dunia.

Mumi Suku Dani (lithiccastinglab.com)
Mumi Suku Dani (lithiccastinglab.com) ()

Melainkan juga karena tradisinya yang tak biasa.

Satunya adalah tradisi pengasapan mayat.

Mereka menggunakan metode ini untuk mengawetkan mayat atau biasa dikenal sebagai mumifikasi.

Bukan sembarang orang yang menjadi mumi.

Melainkan kepala suku atau orang-orang yang dianggap pahlawan di suku Dani.

Sebelum diasapi, mereka lebih dulu dibalsem dengan menggunakan minyak ikan.

Kemudian baru diasapi sampai kering dan menghitam.

Baca: Membayar Zakat Fitrah dengan Uang, Bolehkah? Ini Penjelasan dan Dalilnya

Setelahnya baru diletakkan dalam gubuk yang dikenal sebagai honai.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved