Program Budidaya Jahe Merah Serap 40 Persen Tenaga Kerja, Ini Hitungan Keuntungan Warga
Dengan hasil jahe ini, selama ini sudah ada inovasi yang telah dilakukan berupa produk rumahan.
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Duanto AS
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Wahyu Herliyanto
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Program Desa Makmur Peduli Asap (DMPA) merupakan sebuah upaya perbaikan dari berbagai program pemberdayaan masyarakat dari PT WKS.
Melalui DMPA, APP Sinar Mas berharap desa dan masyarakat dapat berperan penting dalam pengelolaan hutan lestari dengan diiringi pencapaian berbagai program secara bersama dan berkelanjutan.
Satu diantaranya adalah program budidaya jahe merah, Rita Ayuwandari (39) Ktua Kelompok Wanita Tani Mekar Wangi Desa Dataran Kempas, KecamatanTtebing Tinggi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Dia mengatakan memilih bubidaya jahe merah selain karena perawatan yang cukup mudah dan terjangkau juga didasari oleh peluang pasar yang masih terbuka lebar khususnya di desa kami.
"Kami menanam di lahan pekarangan dengan luas satu hektar milik desa sekarang sudah ada 8.000 tanaman jahe merah. Masa panen sekitar enam bulan, saat ini sudah unur empat bulan dengan isi 0,5 Kg jahe per polibag," katanya kepada tribunjambi.com, Kamis (3/5)
Dengan hasil jahe ini, selama ini sudah ada inovasi yang telah dilakukan berupa produk rumahan.
"Kami membuat serbuk minuman jahe, juga wajik dan sudah dipasarlan di desa," katanya
Sementara itu, petani jahe merah dari kelompok tani mekar wangi desa setempat, Parni Lestari, mengatakan kendala saat bertani jahe merah adalah adanya hama tapi bisa di atasi.
"Paling ada hama, nanti ada kuning kuning itu di semprot cuaman itulah,, cuman disemprot sama obat," katanya.
Mereka mengharapkan dengan adanya program DMPA ini supaya tetap berkesinambungan dan bisa menjadikan penghasilan untuk ibu-ibu juga masyarakat sekitar. Dan juga agar punya penghasilan yang cukup untuk keluarga.
Selain itu, Sekretaris Camat (sekcam) Tebing tinggi Sulaiman, mengatakan dengan adanya program-program DMPA ini bisa menyerap tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran yang ada di wilayahnya
"40 persen terserap tenaga kerja yang pengangguran di daerah ini," katanya.
