Tak Ingin Terulang, Jepang Bangun Dinding Penahan Tsunami, Ini 8 Fakta Dibalik Kehebatannya
Beberapa hari yang lalu, Jepang memperingati tujuh tahun gempa dan Tsunami yang menghancurkan setengah negeri ini.
Selain akibat fenomena supermoon, letak Jepang yang berada di sepanjang Cincin Api Pasifik juga membuatnya sangat rawan bencana gempa Bumi.
Disamping itu, Jepang merupakan negara kepulauan yang dikelilingi lautan sehingga rentan diterjang Tsunami.
Dalam sehari, negara ini bisa mengalami beberapa kali gempa kecil.
Itulah sebabnya, rumah di Jepang dibangun dengan bahan bangunan ringan yang tahan gempa.
Tujuh tahun bencana Tsunami Jepang berlalu, masih menyisakan trauma pada masyarakat Jepang.
Kini, pemerintah negara yang dikenal dengan kecanggihan teknologi-nya ini sedangn membangun sebuah dinding besar di sepanjang pantai untuk melindungi warga dari Tsunami, dilansir Tribunjambi.com dari laman TheGuardian.co.uk (13/3/2018)
Sayangnya, ada yang mengatakan jika pengahalang baru ini terlalu tinggi dan bisa berpengaruh pada pariwisata.
Baca: Pembunuh Amir, Pria Ditemukan Tewas di Hotel Sarina Jambi Pekan Lalu Ditangkap di Kepri
Dirangkum dari TheGuardian, berikut beberapa fakta tentang dinding penahan Tsunami yang saat ini dibangun di Jepang.
1. Sejak tembok besar di tepi laut itu dibangun, warga merasa seperti berada dalam penjara
Saat gempa melanda pada tahun 2011, nelayan tiram Atsushi Fujita sedang bekerja seperti biasa di laut.
Segera setelah itu, sebuah gelombang besar menabrak kotanya, Rikuzentakata dan menewaskan hampir 2 ribu orang.
Sejak bencana itu terjadi, pemerintah membangun sebuah tembok laut besar.
"Rasanya seperti kita dipenjara, padahal kita tidak pernah berbuat kejahatan," kata Fujita.
2. Perumahan warga dan bangunan komersial masih banyak yang didirikan di dekat dinding laut di pelabuhan Miyako
