Pernah Berfikir Takut Tertular Penyakit di Pesawat? Pilihlah Tempat Duduk di Deret Ini

Duduk bersama banyak orang dalam pesawat terbang adalah kondisi yang memungkinkan tertular berbagai penyakit.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Ilustrasi 

Periset menyakini bahwa hanya sedikit yang memahami tentang hal ini, meskipun laporan mengenai penyebaran virus di pesawat terbang telah banyak disampaikan.  

Baca: Sempat Kurus dan Bertato Serta Banyak Masalah Keluarga, Tampilan Sheila Marcia Kini Dipuji Warganet

Selama penerbangan, para peneliti memperhatikan bahwa ada pola yang muncul terkait penularan penyakit.  

Penumpang yang duduk di kursi lorong penerbangan (alley) lebih mungkin untuk bergerak daripada mereka yang duduk di kursi dekat jendela.  

Mereka yang duduk di kursi jendela kurang cenderung bergerak di sekitar penerbangan.  

Ini disebabkan karena 57 persen dari mereka tetap berada di kursinya selama penerbangan berlangsung.  

Sementara itu, hanya 48 persen penumpang yang duduk di kursi tengah tetap berada di kursinya selama penerbangan, dan hanya 20 persen dari mereka yang duduk di lorong tidak meninggalkan kursinya selama penerbangan.  

Alasan mereka yang meninggalkan kursi saat penerbangan biasanya untuk pergi ke kamar mandi atau untuk mengambil sesuatu yang tersimpan di kompartemen atas.  

Baca: Lama Gak Ada Kabar, Tiba-tiba Video Ijab Kabul Daus Mini Beredar! Warganet Seret-seret Baim Wong

Riset juga menemukan bahwa sebesar 48 persen penumpang melakukan kontak dengan penumpang lain yang berjarak 0,9 meter darinya.  

Ketika peneliti mensimulasikan jumlah orang yang bisa terinfeksi saat penerbangan, periset menemukan bahwa satu penumpang yang sakit tidak dapat menginfeksi seluruh penumpang dalam pesawat terbang.  

Sayangnya, saat awak pesawat banyak bergerak sepanjang penerbangan, mereka berhubungan dengan orang-orang yang terkena flu dan penumpang lainnya.  

Dalam riset tersebut, jumlah total waktu yang dihabiskan anggota awak kontak dengan penumpang adalah 1 menit 149 detik setiap penumpang.  

Inilah yang membuat penyebaran infeksi virus terjadi. Menurut penelitian, satu anggota kru yang sakit bisa menginfeksi rata-rata 4,6 penumpang.  

Namun, untunglah dalam banyak kasus, anggota awak yang sakit tidak akan bertugas melayani kita. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved