Miris! Makam Laila Sari Tak Terurus Walau Baru Empat Bulan Meninggal, Keluarga Tak Mampu Bayar

Namun seiring bertambahnya usia dan semenjak suaminya meninggal kehidupan ekonomi Laila Sari mulai goyah. Kini makamnya tak terurus

Editor: bandot
Makam Laila Sari 

Di tahun yang sama, Laila muda bermain dalam film "Sepasang Burung Merpati", di sanalah ia beradu peran dengan Bambang Hermanto, aktor tertampan kala itu.

Laila Sari semasa muda.
Laila Sari semasa muda. (youtube.com)

Di masa mudanya, Laila terbiasa hidup mewah setelah namanya semakin dikenal di ranah hiburan.

Rupanya, sebelum terjun ke dunia seni, Laila telah dinikahkan dengan seorang pria bernama Benny Susanto.

Mayarakat menyebutnya pernikahan gantung karena Laila dan Benny belum tidur seranjang dan tidak tinggal seatap.

Pernikahan tersebut dilangsungkan karena Benny belum usai kuliah, dan Laila masih sangat muda.

Baru di usia 17 tahun pernikahan tersebut disahkan.

Namun, tanpa diketahui Laila, selama pernikahan gantung tersebut rupanya Benny telah menikahi wanita lain.

Laila dan Benny pun memilih mengakhiri pernikahan itu dan berpisah secara baik-baik.

Kehidupan asmara Laila kembali bangkit setelah dirinya bertemu Murdadi Iskandar alias Burtje pada 1960.

Keduanya bertemu setelah sama-sama menjadi lakon dalam sebuah drama.

Pada pernikahannya dengan Iskandar, Laila divonis tak dapat memiliki buah hati setelah mengalami keguguran untuk kedua kalinya.

Ia pun mengangkat Maya Sari, anak dari adik Iskandar.

Pernikahannya dengan Iskandar sungguh mengubah hidup Laila.

Bahkan, di saat dokter memvonis Laila tak dapat memiliki buah hati, ia meminta Iskandar menikah lagi, tapi keinginan itu ditolaknya.

Ia sangat bahagia dapat dipertemukan dengan seorang pria seperti sosok suaminya.

Kehidupan Laila mulai berubah semenjak ibundanya tutup usia pada 2000 silam.

Mirisnya, tujuh hari setelah itu, sang suami pun meninggal dunia akibat penyakit stroke yang dideritanya.

Sepeninggal Iskandar, Laila menjadi tumpuan di keluarganya.

Hari-harinya hanya dihabiskan untuk mencari nafkah.

Ia mengisahkan jika sang anak angkat tak pernah bisa hidup mandiri dan menggantungkan hidup padanya.

Tak hanya itu, akibat pergaulan bebas, sang cucu yang saat itu berusia 18 tahun harus menikah di usia muda.

Tentu saja hal itu menambah tanggung jawabnya.

"Anak angkatku tak pernah hidup mandiri. Dia terus menyandarkan hidupnya di tubuhku yang seharusnya bertopang padanya," kisah Laila.

Laila mengatakan jika persediaan air matanya bahkan telah habis.

"Aku sering kali ingin menangis, tapi persediaan air mataku sudah tak ada lagi. Pekerjaan menjadi pelarian terbaik untukku," ucapnya.

Baginya, pekerjaan menjauhkan dari rumah dan segala persoalan hidup yang membelitnya.

Meskipun merasa lelah, Laila tetap berharap kehadirannya mampu membantu bagi keluarganya.

"Aku hanya bisa pasrah pada Allah karena semua telah diatur, aku yakin Allah telah memberikan jalan yang terbaik untukku," imbuhnya.

Laila Sari kini telah tiada, meskipun begitu karya dan senyumnya akan selalu dikenang sepanjang masa.

Selamat jalan Laila Sari. (TRIBUNNEWS.COM/Salma Fenty Irlanda)

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved