Miris! Makam Laila Sari Tak Terurus Walau Baru Empat Bulan Meninggal, Keluarga Tak Mampu Bayar

Namun seiring bertambahnya usia dan semenjak suaminya meninggal kehidupan ekonomi Laila Sari mulai goyah. Kini makamnya tak terurus

Editor: bandot
Makam Laila Sari 

TRIBUNJAMBI. COM - Nasib miris mesti dialami Laila Sari meski telah meninggal dunia.

Meski memiliki nama besar saat masih hidup, artis ini hidup serba kekurangan.

Laila Sari terjun ke dunia entertainment sudah sejak lama.

Laila Sari waktu muda dikenal cantik dan memikat hati banyak lelaki.

Namun seiring bertambahnya usia dan semenjak suaminya meninggal kehidupan ekonomi Laila Sari mulai goyah.

Meski sudah tidak muda lagi, Laila Sari meski menjadi tulang punggung keluarga.

Baca: Istri Kedua Opick Meninggal Dunia Usai Melahirkan, Duka Mendalam Opick Lakukan ini ke Jenazahnya

Pada hari Senin (20/11/2017) silam, artis senior tiga zaman Laila Sari meninggal dunia di rumahnya sekitar pukul 19.50 WIB.

Di masa-masa akhir hidupnya, wanita berusia 82 tahun itu hidup kesusahan dan masih harus bekerja keras.

Seharusnya dia bisa menikmati hidup dari hasil yang sudah ditanam sejak muda.

Namun, hal tersebut tidak dirasakan oleh Laila Sari.

Pasalnya, dirinya masih harus menjadi tulang punggung keluarga walaupun sudah menginjak kepala delapan.

Tribunstyle melansir dari Grid.id, "Mak harus tanggung jawab dengan cucu dan anak-anak," ungkap mendiang Laila, Sabtu (14/10/2017).

"Emak doang yang nyari duit," imbuhnya saat ditemui Grid.ID di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat.

Kisah memilukan rupanya masih harus dia rasakan setelah beristirahat di liang lahat.

Empat bulan setelah kematiannya, makam Laila Sari terlihat tak terurus.

Tim Grid.id menyambangi makam almarhum yang berada di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, pada hari Minggu (18/3/2018).

Baca: Balasan Rey Utami Nyepak untuk Netter yang Julid Sebut Kehamilannya Bohongan

Kondisinya cukup memprihatinkan.

Banyak rerumputan liar yang sudah lama tak terpangkas dan memenuhi area makam Laila Sari.

Ironisnya lagi, faktor biaya menjadi penyebab makan Laila Sari sudah tak terurus lagi.

Hal itu disampaikan langsung oleh penjaga makam setempat.

Menurutnya, kerabat Laila Sari sudah tak lagi membayar biaya perawatan makam.

“Dulu yang bayar biaya perawatan makam (almarhum suami) kan Lailanya sendiri,” ungkap Y, penjaga makam di TPU Karet Bivak kepada Grid.ID, Minggu (18/3/2018).

Seperti diketahui, jenazah Laila Sari disemayamkan di makam yang sama dengan mendiang suaminya, Muhammad Iskandar.

Suami Laila Sari sudah lebih dulu meninggal dunia, yakni pada tahun 1998.

Artis senior Laila Sari dimakamkan di TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2017).
Artis senior Laila Sari dimakamkan di TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2017). ()

Y mengisahkan, dulu biaya peratawan Muhammad Iskandar biasanya dibiayai oleh Laila Sari sendiri.

Namun, sejak dirinya meninggal dunia, kerabat sudah tidak ada lagi yang membayar biaya perawatannya.

“Tapi begitu meninggal ya sudah kagak ada yang bayar,” pungkas Y.

Padahal, tidak sedikit kerabat Laila Sari yang turut disemayamkan di TPU Karet Bivak tersebut.

Y mengaku tidak tahu persis jumlah kerabat yang dimakamkan di sana.

Menurutnya, ada sekitar empat atau lima kerabat yang dikubur di tempat itu. (Tribunstyle/ Irsan Yamananda)

Dikhianati Suami Pertama

Artis senior Laila Sari meninggal dunia di kediamannya di Jalan Badila 1, RT 03/ RW 04, Kelurahan Tangki, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat pukul 19.50 WIB.

Wanita kelahiran Padang Panjang, 4 November 1935 ini diduga kelelahan setelah menjalani sebuah syuting.

Sebelum wafat, nenek yang tinggal bersama anak angkat, dan cucu, serta cicitnya ini menjalani kehidupan yang memprihatinkan.

Laila Sari Menikah dengan Iskandar.
Laila Sari Menikah dengan Iskandar. (youtube.com)

Untuk memenuhi kebutuhan perekonomian keluarga, Laila menjadi tulang punggung keluarga di usia senjanya.

Laila mengawali karir sebagai penyanyi pada 1950.

Kala itu, sang kakek memboyong Laila yang masih berusia 2 tahun ke Jakarta bersama adiknya setelah ayahandanya meninggal dunia.

Di usianya yang kelima tahun, sang ibu memutuskan untuk menikah lagi.

Sejak itulah, ayah tiri Laila mengenalkannya pada dunia seni yang membawa dirinya sebagai penyanyi populer.

Laila kerap tampil dari panggung ke panggung.

Namanya cukup populer sebagai penyanyi kebanggan Kota Karawang.

Dikutip dari berbagai sumber, Selasa (21/11/2017), seiring meningkatnya kepopuleren wanita yang lahir pada 4 November 1935 ini mulai merambah di sunia seni peran.

Debut dilmnya yang pertama pada film Air Mata Ibu (1957).

Di tahun yang sama, Laila muda bermain dalam film "Sepasang Burung Merpati", di sanalah ia beradu peran dengan Bambang Hermanto, aktor tertampan kala itu.

Laila Sari semasa muda.
Laila Sari semasa muda. (youtube.com)

Di masa mudanya, Laila terbiasa hidup mewah setelah namanya semakin dikenal di ranah hiburan.

Rupanya, sebelum terjun ke dunia seni, Laila telah dinikahkan dengan seorang pria bernama Benny Susanto.

Mayarakat menyebutnya pernikahan gantung karena Laila dan Benny belum tidur seranjang dan tidak tinggal seatap.

Pernikahan tersebut dilangsungkan karena Benny belum usai kuliah, dan Laila masih sangat muda.

Baru di usia 17 tahun pernikahan tersebut disahkan.

Namun, tanpa diketahui Laila, selama pernikahan gantung tersebut rupanya Benny telah menikahi wanita lain.

Laila dan Benny pun memilih mengakhiri pernikahan itu dan berpisah secara baik-baik.

Kehidupan asmara Laila kembali bangkit setelah dirinya bertemu Murdadi Iskandar alias Burtje pada 1960.

Keduanya bertemu setelah sama-sama menjadi lakon dalam sebuah drama.

Pada pernikahannya dengan Iskandar, Laila divonis tak dapat memiliki buah hati setelah mengalami keguguran untuk kedua kalinya.

Ia pun mengangkat Maya Sari, anak dari adik Iskandar.

Pernikahannya dengan Iskandar sungguh mengubah hidup Laila.

Bahkan, di saat dokter memvonis Laila tak dapat memiliki buah hati, ia meminta Iskandar menikah lagi, tapi keinginan itu ditolaknya.

Ia sangat bahagia dapat dipertemukan dengan seorang pria seperti sosok suaminya.

Kehidupan Laila mulai berubah semenjak ibundanya tutup usia pada 2000 silam.

Mirisnya, tujuh hari setelah itu, sang suami pun meninggal dunia akibat penyakit stroke yang dideritanya.

Sepeninggal Iskandar, Laila menjadi tumpuan di keluarganya.

Hari-harinya hanya dihabiskan untuk mencari nafkah.

Ia mengisahkan jika sang anak angkat tak pernah bisa hidup mandiri dan menggantungkan hidup padanya.

Tak hanya itu, akibat pergaulan bebas, sang cucu yang saat itu berusia 18 tahun harus menikah di usia muda.

Tentu saja hal itu menambah tanggung jawabnya.

"Anak angkatku tak pernah hidup mandiri. Dia terus menyandarkan hidupnya di tubuhku yang seharusnya bertopang padanya," kisah Laila.

Laila mengatakan jika persediaan air matanya bahkan telah habis.

"Aku sering kali ingin menangis, tapi persediaan air mataku sudah tak ada lagi. Pekerjaan menjadi pelarian terbaik untukku," ucapnya.

Baginya, pekerjaan menjauhkan dari rumah dan segala persoalan hidup yang membelitnya.

Meskipun merasa lelah, Laila tetap berharap kehadirannya mampu membantu bagi keluarganya.

"Aku hanya bisa pasrah pada Allah karena semua telah diatur, aku yakin Allah telah memberikan jalan yang terbaik untukku," imbuhnya.

Laila Sari kini telah tiada, meskipun begitu karya dan senyumnya akan selalu dikenang sepanjang masa.

Selamat jalan Laila Sari. (TRIBUNNEWS.COM/Salma Fenty Irlanda)

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved