4 Kejanggalan Kasus CW yang Tinggal 10 Tahun di Hotel dengan Anak Adopsi, Shopping ke Luar Negeri

"Tiga anaknya sempat diajak berlibur ke luar negeri, 2 anak lainnya tidak diajak karena dokumen kelahiran tak lengkap sehingga tak bisa urus paspor.

Editor: Duanto AS
Kanit V Subdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum AKP Hasiati Lawole ketika ditemui di ruangannya, Selasa (13/3/2018).(Kompas.com/Sherly Puspita) 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Kanit V Subdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKP Hasiati Lawole mengatakan, pihaknya menemukan sejumlah kejanggalan dalam kasus CW (60), seorang wanita yang tinggal bersama kelima anak angkatnya selama bertahun-tahun dengan berpindah-pindah hotel.

"Saya menerima limpahan kasus tersebut pada Jumat (9/3/2018) lalu, kasus ini telah kami pelajari dan kami menemukan beberapa kejanggalan yang memang harus kami selidiki," ujar Hasiati ketika ditemui Kompas.com di ruangannya, Selasa (13/3/2018).

Tim Polda Metro Jaya menerima limpahan kasus tersebut dari penyidik Polres Jakarta Pusat.

1. Anak pertama dikabarkan kabur

Hasiati menyampaikan, kejanggalan pertama terkait kaburnya salah satu anak adopsi CW berinisial F (14) dari sebuah hotel yang mereka tinggali selama hampir dua tahun di kawasan Jakarta Pusat.

"Ini ada dua pendapat kalau menurut BAP dari Polres Pusat. F mengaku menerima perlakuan kasar dari CW, sedangkan CW mengaku tak tahan dengan sifat F yang suka mencuri," kata dia.

Oleh karena itu, tim Polda Metro Jaya akan menyelidiki lebih jauh mengenai alasan F kabur dari hotel di kawasan Jakarta Pusat tersebut untuk mengetahui ada tidaknya unsur kekerasan terhadap kelima anak adopsi CW.

2. Tamatan SD tetapi sewa hotel jutaan rupiah

Kejanggalan kedua, lanjutnya, yakni mengenai latar belakang CW. Berdasarkan informasi yang ia dapatkan, CW bukan berasal dari latar belakang pendidikan yang tinggi.

"Infonya CW ini tidak tamat SD, tetapi kalau anak-anak adopsinya bilang CW itu pensiunan dokter dan dulu suaminya juga dokter," ucap dia.

Menurut Hasiati, informasi ini penting digali untuk mengetahui dari mana CW mendapatkan uang untuk membayar biaya sewa hotel yang pasti tidak murah.

Baca: Tinggal di Hotel Mewah 1,5 Tahun, CW Diduga Eksploitasi Sejumlah Anak, FA Akhirnya Pilih Kabur

Baca: Manajemen Hotel Tidak Curiga CW Tinggal 10 Tahun Dengan Anak Adopsi, Ternyata Ada Laporan Polisi

Baca: Zola Akan Hadir di Persidangan, Kesaksiannya akan Dikonfrontir

Untuk satu kamar di hotel kawasan Jakarta Pusat tersebut, kata Hasiati, CW harus membayar uang sewa Rp 1,5 juta per hari. Sementara itu, CW menyewa dua kamar untuk dia dan kelima anak asuhnya.

"Mereka sewa dua kamar yang masing-masing kamar biaya sewanya Rp 1,5 juta. Jadi sehari mengeluarkan Rp 3 juta untuk tempat tinggal saja. Belum yang hotel lainnya. Kita telusuri darimana ia mendapatkan uang ini," paparnya.

3. Gaya hidup mewah CW

Selain itu, polisi menilai janggal gaya hidup mewah CW dan kelima anaknya. Menurut Hasiati, tiga anak CW sempat diajak berlibur ke luar negeri. Anak-anak itu juga diikutkan homeschooling yang biayanya tak murah.

"Tiga anaknya sempat diajak berlibur ke luar negeri, dua anak lainnya tidak diajak karena dokumen kelahiran tak lengkap sehingga tak bisa urus paspor. Lalu anak-anak itu juga menjalani program homeschooling yang pasti biayanya tidak murah," ujar dia.

4. Tak ada dokumen adopsi

Kejanggalan berikutnya yakni mengenai ada tidaknya dokumen adopsi kelima anak angkatnya. Apalagi, dua anak CW diketahui menderita penyakit kronis.

"Kalau memang dia mantan dokter kenapa mengadopsi anak yang bermasalah kesehatannya. Lalu mengenai dokumen adopsi juga belum ditunjukkan," kata dia. Selanjutnya, kejanggalan-kejanggalan ini akan menjadi perhatian utama penyelidikan oleh polisi.

Mengapa hanya 3 anak yang punya paspor

AKP Hasiati Lawole mengatakan CW, wanita paruh baya yang tinggal bertahun-tahun di hotel sempat mengajak anak-anak adopsinya ke luar negeri.

"Jadi berdasarkan pengakuan anak-anak dan CW sendiri, mereka berpergian ke luar negeri. Mereka menyebut pernah ke Malaysia dan Singapura untuk jalan-jalan dan belanja," ujar Hasiati.

Meski demikian, hanya tiga anak yang memiliki paspor dan diajak ke luar negeri. Alasannya, dua anak lainnya tidak memiliki data diri yang lengkap sehingga tidak bisa mengurus paspor.

"Jadi anak yang berinisial F dan E ini tidak diajak jalan ke luar negeri karena tidak bisa mengurus paspor. Menurut berita pemeriksaan CW, kedua anak tersebut tidak memiliki akta lahir," katanya.

Baca: Kamu Miliki 10 Tanda Ini? Menurut Penelitian, Kamu Cerdas!

Meski demikian, lanjutnya, CW mengaku pernah mengajak F dan E jalan-jalan ke luar kota.

"Anak-anaknya juga membenarkan, ya, mereka diajak belanja juga di luar kota," kata Hasiati. Advertisment Ia menilai kasus ini janggal. Pasalnya diperlukan dana yang tidak sedikit untuk memenuhi kehidupan mewah CW dan lima anak adopsinya tersebut.

Menurutnya, hal inilah yang menjadi salah satu perhatian penyidik, yaitu menyelidiki darimana CW mendapatkan uang. Pasalnya, menurut kelima anaknya, CW sering menghabiskan waktu di rumah dan merupakan pensiunan dokter.

"Bayangkan saja, dia dan kelima anaknya tinggal di Hotel Le Meridien selama hampir 2 tahun. Mereka sewa 2 kamar yang masing-masing kamar biaya sewanya Rp 1,5 juta. Jadi sehari mengeluarkan Rp 3 juta untuk tempat tinggal saja, belum yang hotel lainnya. Kami telusuri darimana ia mendapatkan uang ini," ujarnya. Sherly Puspita

Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 4 Kejanggalan Kasus CW yang Tinggal Bertahun-tahun di Hotel Bersama Anak Adopsi

Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Selain Tinggal Bertahun-tahun di Hotel, CW Juga Ajak Anak Adopsinya Jalan-jalan ke Luar Negeri

Baca: Warga di 2 Kecamatan Resah, Perampok Terekam CCTV Bawa Kabur TV, Laptop dan Barang Berharga

Baca: Sebut Istrinya Setan, Pria Ini Lakukan Tindakan Sadis. Alasannya, Menyelamatkan Semua Orang!

Baca: Buat Anda yang Minat Daftar UIN STS Jambi, Ini Jalurnya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved